oleh : Ni Putu Eka Handayani, S.P
POPT Ahli
Pertama di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Sawan
Musim penghujan
merupakan periode kritis bagi petani padi karena tingkat kelembapan tinggi dan
curah hujan yang intens dapat mempercepat perkembangan berbagai penyakit. Curah
hujan tinggi menciptakan lingkungan yang ideal bagi patogen jamur untuk
berkembang biak. Dua penyakit utama yang sering muncul pada kondisi tersebut
adalah penyakit blas yang disebabkan oleh jamur Pyricularia
oryzae dan hawar pelepah yang disebabkan oleh Rhizoctonia
solani. Penyakit
ini dapat menyebabkan kerugian yang signifikan pada produksi padi sehingga salah
satu cara paling efektif untuk mengendalikan keduanya adalah dengan menggunakan
fungisida kimia seperti merk Benlox yang mengandung bahan aktif bensolide dikenal sebagai fungisida
sistemik yang mampu mengendalikan berbagai jenis penyakit jamur pada tanaman
padi. Pendekatan 5 T dapat
menekan penyebaran penyakit blas dan hawar pelepah serta meningkatkan hasil
panen padi.
Apa Itu Pendekatan 5 T?
Pendekatan 5 T adalah prinsip dasar dalam pengendalian penyakit tanaman
menggunakan fungisida, yang terdiri dari lima elemen utama, yaitu tepat jenis, tepat dosis, tepat waktu,
tepat sasaran dan tepat cara aplikasi. Dengan
menggabungkan kelima elemen ini, petani dapat memaksimalkan efektivitas
fungisida dalam mengendalikan penyakit sekaligus meminimalkan potensi
resistensi dan kerugian akibat penggunaan yang tidak tepat.
Musim penghujan
sering membawa curah hujan yang tinggi, yang menciptakan lingkungan lembap yang
sangat kondusif untuk pertumbuhan jamur penyebab penyakit pada tanaman padi.
Dalam kondisi ini, penyakit-penyakit seperti blas dan hawar
pelepah dapat menyebar dengan sangat cepat dan menyebabkan kerusakan
yang parah pada tanaman padi.
·
Penyakit Blas disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzae yang menyerang
daun, batang, dan leher malai padi. Penyakit ini dapat menyebabkan lesi yang
merusak jaringan tanaman, menurunkan fotosintesis, dan mengurangi hasil panen.
·
Hawar Pelepah disebabkan oleh jamur Rhizoctonia solani, yang menyerang
pelepah padi dan menyebabkan penguningan dan pembusukan yang mengganggu proses
pengisian bulir.
Peningkatan kelembapan yang berkepanjangan selama musim hujan membuat tanaman padi lebih rentan terhadap infeksi jamur, karena lingkungan yang lembap dan basah sangat mendukung perkembangan penyakit ini.
Penyakit blas
umumnya menyerang padi pada fase anakan maksimum hingga bunting
(sekitar 30–70 HST). Penyakit hawar pelepah biasanya menyerang pada fase kanopi
rapat, yaitu sekitar 40–70 HST saat kelembapan tinggi dan sirkulasi
udara terbatas Oleh karena itu, penting untuk melakukan aplikasi fungisida pada
waktu yang tepat untuk menghindari infeksi yang lebih parah..
Jadwal
Aplikasi:
Di musim
penghujan, pengendalian penyakit dengan fungisida memerlukan perhatian khusus
pada teknik aplikasi. Berikut adalah beberapa tips untuk memastikan efektivitas
aplikasi:
Daftar
Pustaka
Latifah,
S., & Sudarsono. (2019). Pengaruh Waktu Penyemprotan dan Volume Semprot
terhadap Efektivitas Fungisida pada Tanaman Padi. Jurnal Proteksi Tanaman
Indonesia, 23(2), 115–124.