(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Mengenal Gejala-Gejala Penyakit pada Tanaman

Admin distan | 10 Desember 2025 | 654 kali

Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT BPP Banjar

Gejala penyakit tanaman adalah kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan gejala dapat dilihat dengan jelas. Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala penyakit pada tanaman:

-  Gejala lokal, yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar).

-  Gejala sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaik, belang maupun layu. Gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil).

Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tanaman dibagi menjadi dua, yaitu:

-  Gejala Morfologi: gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau, rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari tumbuhan.

-  Gejala Histologi: gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan- pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit.

Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala, yaitu:

1.    Gejala Nekrotik

Gejala nekrotik terjadi karena adanya kerusakan pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. Contoh gejala nekrotik, antara lain:

-       Nekrosis atau matinya bagian tanaman sehingga terlihat adanya bercak-bercak atau bintik-bintik hitam.

-       Hidrosis disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang sela-sela sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan.

-       Klorosis, yaitu rusaknya kloroplas yang menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang lazimnya berwarna hijau.

-       Layu, yaitu gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air.

-       Busuk yang disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Busuk dipakai untuk bagian-bagian yang tebal seperti buah, batang, akar. Busuk terbagi menjadi dua yaitu busuk basah dan busuk kering. Busuk basah biasanya disertai bau yang tidak enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi pada bagian tanaman yang berdaging, sedangkan busuk kering jarang berbau.

-       Kanker, gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian yang berkayu pada batang, ranting ataupun akar.

-       Eksudasi, gejala ini biasanya ditunjukkan dengan adanya cairan-cairan yang keluar bagian tanaman.


2.    Gejala Hipoplastik

Adalah gejala yang disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel, gejala ini terbagi menjadi berikut:

-  Kerdil atau tumbuh terhambat pertumbuhan bagian-bagian tanaman, sehingga ukurannya lebih kecil daripada biasanya.

-  Etiolasi, gejala ini ditunjukkan dengan tanaman yang menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit.

3.     Gejala Hiperplastik

Ini disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik terbagi sebagai berikut:

-  Menggulung atau mengeriting, yaitu gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala mengeriting (curling) yang disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari bagian-bagian daun.

-  Rontok, peristiwa ini dianggap sebagai gejala penyakit jika terjadi sebelum waktunya (prematur) dan dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

-  Perubahan warna, yaitu perubahan warna yang bukan klorosis misalnya daun yang sakit berubah warna menjadi keunguan karena membentuk antosianin.

 

 

Sumber:

Semangun H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah Mada Univ Press. Yogyakarta.

Thamrin, M. 2020. Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengendalian pada Budidaya Cabai. Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang