Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT BPP Banjar
Gejala
penyakit tanaman adalah kelainan atau penyimpangan dari keadaan normal tanaman
akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan gejala dapat dilihat dengan jelas.
Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala penyakit pada tanaman:
- Gejala lokal,
yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas.
Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker. Gejalanya terbatas pada bagian-bagian
tertentu dari tanaman (pada daun, buah, akar).
- Gejala
sistemik, yaitu kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya tidak jelas
batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus mosaik, belang maupun
layu. Gejalanya terdapat di seluruh tubuh tanaman (layu, kerdil).
Berdasarkan
bentuknya gejala penyakit tanaman dibagi menjadi dua, yaitu:
- Gejala
Morfologi: gejala luar yang dapat dilihat dan dapat diketahui melalui bau,
rasa, raba dan dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari
dari tumbuhan.
- Gejala
Histologi: gejala yang hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan- pemeriksaan
mikroskopis dari jaringan yang sakit.
Gejala nekrotik terjadi karena adanya kerusakan pada sel
atau bagian sel bahkan kematian sel. Contoh gejala nekrotik, antara lain:
-
Nekrosis
atau matinya bagian tanaman sehingga terlihat adanya bercak-bercak atau
bintik-bintik hitam.
-
Hidrosis
disebabkan karena air sel keluar dari ruang sel masuk ke dalam ruang sela-sela
sel, bagian ini akan tampak kebasah-basahan.
-
Klorosis,
yaitu rusaknya kloroplas yang menyebabkan menguningnya bagian-bagian yang
lazimnya berwarna hijau.
-
Layu,
yaitu gejala sekunder yang disebabkan karena adanya gangguan dalam berkas
pengangkutan atau adanya kerusakan pada susunan akar yang menyebabkan tidak
seimbangnya penguapan dengan pengangkutan air.
-
Busuk
yang disebabkan karena rusaknya sel-sel atau jaringan-jaringan. Busuk dipakai
untuk bagian-bagian yang tebal seperti buah, batang, akar. Busuk terbagi
menjadi dua yaitu busuk basah dan busuk kering. Busuk basah biasanya disertai
bau yang tidak enak atau cairan-cairan yang kental biasanya terjadi pada bagian
tanaman yang berdaging, sedangkan busuk kering jarang berbau.
-
Kanker,
gejala ini lazimnya terjadi pada bagian-bagian yang berkayu pada batang,
ranting ataupun akar.
- Eksudasi, gejala ini biasanya ditunjukkan dengan adanya cairan-cairan yang keluar bagian tanaman.
Adalah gejala yang disebabkan karena
terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel, gejala ini terbagi menjadi berikut:
- Kerdil atau tumbuh terhambat pertumbuhan
bagian-bagian tanaman, sehingga ukurannya lebih kecil daripada biasanya.
- Etiolasi, gejala ini ditunjukkan dengan tanaman yang menjadi pucat, tumbuh memanjang dan mempunyai daun-daun yang sempit.
Ini disebabkan karena adanya
pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment). Gejala hiperplastik
terbagi sebagai berikut:
- Menggulung atau
mengeriting, yaitu gejala gulung daun (leaf roll) atau gejala mengeriting
(curling) yang disebabkan karena pertumbuhan yang tidak seimbang dari
bagian-bagian daun.
- Rontok, peristiwa ini
dianggap sebagai gejala penyakit jika terjadi sebelum waktunya (prematur) dan
dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.
- Perubahan warna, yaitu
perubahan warna yang bukan klorosis misalnya daun yang sakit berubah warna
menjadi keunguan karena membentuk antosianin.
Sumber:
Semangun
H. 2000. Penyakit-penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gajah Mada Univ
Press. Yogyakarta.
Thamrin,
M. 2020. Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Pengendalian pada Budidaya Cabai.
Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang