Melimpahnya hijauan pada musim hujan merupakan kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannya untuk musim kemarau. Tetapi bagaimana caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai gizi atau protein tidak berkurang, dan pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2 bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. Untuk itu diperkenalkan salah satu teknologi pengawetan pakan hijauan ternak yaitu Silase. Pakan hijauan yang telah dipotong dari lahan seperti rumput gajah atau yang lainnya, kemudian dikeringkan dengan kandungan air 60 % sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut anaerob. Kenapa pakan hijauan ini perlu dikeringkan ? Pengeringan ini dilakukan untuk mengurangi kadar air hijauan, jadi pakan hijauan ini tidak cepat rusak. Pengeringan bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pengering, atau bisa dijemur dibawah terik matahari.
Apa itu silase ? Silase merupakan hijauan pakan ternak yang diawetkan yang disimpan dalam kantong plastik yang kedap udara atau silo, drum, dan sudah terjadi proses fermentasi dalam keadaan tanpa udara atau anaerob. Proses silase ini melibatkan bakteri atau mikroba yang membentuk asam susu, yaitu Lactis Acidi dan Streptococcus yang hidup secara anaerob dengan derajat keasaman 4 (pH 4). Oleh karena itu mengapa pada saat proses silase pakan hijauan pakan ternak yang disimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat, sehingga proses silase berjalan dengan baik dan pakan hijauan ternak tidak cepat dibusukkan oleh bakteri lain dan jamur.
Tujuan Membuat Silase
untuk Pakan Ternak :
1. Sebagai cadangan dan
persediaan pakan ternak pada saat musim
kemarau panjang.
2. Untuk menyimpan dan
menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan, sehingga dapat
digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
3. Memanfaatkan pakan
hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein yang
tinggi.
4. Mendayagunakan sumber
pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri pertanian dan
perkebunan seperti dedak, bungkil sawit,
ampas tahu dll.
Bahan-bahan/alat pembuatan Silase :
1. Molasses/gula
merah 3 % dari bahan silase
2. Dedak halus 5 % dari
bahan silase
3. Rumput atau hijauan
lainnya sebagai bahan silase
4. Silo atau kantong plastik
Cara Membuat Silase
- Potong rumput/hijauan
tersebut dengan ukuran 5 – 10 cm dengan menggunakan mesin chopper atau parang.
Potongan rumput yang kecil tujuannya agar rumput yang dimasukkan kedalam silo
dalam keadaan rapat dan padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air
yang masuk.
- Campurkan bahan pakan
tersebut hingga menjadi satu campuran
- Bahan pakan ternak
dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga kemungkinan terjadinya
penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong antara tutup silo dan
permukaan pakan paling atas.
- Setelah pakan hijauan
dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup rapat, dan diberi
pemberat seperti batu atau yang lainnya.
Cara Pengambilan Silase
- Sesudah enam sampai
delapan ( 6 – 8 ) minggu proses silase telah selesai , dan silo dapat
dibongkar, selanjutnya diambil ensilasenya. Proses silase yang benar dapat
bertahan satu sampai dua tahun, bahkan lebih.
- Pengambilan silase
secukupnya untuk pakan ternak, contohnya untuk 3-5 hari.
- Silase yang baru
dibongkar sebaiknya dijemur atau diangin-anginkan terlebih dahulu
- Jangan sering-sering membuka silo untuk mengambil silase, ambil seperlunya, dan tutup rapat kembali silonya, agar silase tidak mudah rusak.
Ciri-ciri Silase yang
baik :
1. Rasa dan wanginya asam
2. Warna silase masih
hijau
3. Tekstur rumput masih
jelas
4. Tidak berjamur, tidak
berlendir, dan mengumpal