Oleh : Vani Silvana, S.P.
POPT Ahli Pertama pada Dinas Pertanian
Kabupaten Buleleng
Tanaman turi adalah tanaman
leguminosa (kacang-kacangan) yang dikenal dengan nama ilmiah Sesbania
grandiflora. Turi tumbuh cepat, memiliki batang berkayu ringan, daun majemuk
kecil-kecil, serta bunga besar berwarna merah atau putih. Tanaman ini banyak
ditanam di daerah tropis, termasuk Indonesia, karena mudah dibudidayakan dan
memiliki banyak manfaat. Ciri-ciri utama tanaman turi termasuk keluarga
leguminosa dengan tinggi dapat mencapai 3–10 meter, memiliki bunga besar
berbentuk seperti kupu-kupu, dengan daun majemuk dan mudah rontok, memiliki
akar yang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium sehingga mampu mengikat
nitrogen.
Tanaman turi tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga
ketinggian sekitar 1.000 mdpl. Turi sangat menyukai tanah yang gembur, daerah
dengan curah hujan cukup, kawasan tropis yang panas dan lembap. Karena mudah
tumbuh, tanaman ini sering ditanam di pekarangan rumah, tepi sawah, atau
sebagai tanaman pagar. Selain mudah tumbuh, tanaman ini memiliki berbagai
manfaat penting bagi dunia pertanian. Petani tradisional telah lama
memanfaatkan turi sebagai pupuk alami, pakan ternak, hingga tanaman peneduh.
Berikut beberapa manfaat utama tanaman turi dalam mendukung
sistem pertanian yang berkelanjutan. Salah satu manfaat tanaman turi yaitu
sumber pupuk hijau yang kaya nitrogen, sebagai tanaman legum, turi memiliki
kemampuan mengikat nitrogen dari udara melalui bintil akar yang bersimbiosis
dengan bakteri Rhizobium. Nitrogen yang tersimpan dalam akar dan daunnya sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi penggunaan pupuk
kimia, meningkatkan kadar bahan organik pada tanah, membantu memperbaiki
struktur tanah yang keras atau miskin hara. Daun dan ranting muda turi dapat
dijadikan pupuk hijau dengan cara dicacah dan dibenamkan ke dalam tanah sebelum
tanam. Selain sebagai sumber pupuk hijau tanaman turi dapat mencegah erosi dan
memperbaiki Struktur Tanah Akar turi yang kuat dan menyebar mampu mengikat
partikel tanah, mencegah erosi pada lahan miring, meningkatkan porositas tanah.
Hal ini membuat tanaman turi cocok ditanam di pematang sawah, pinggir kebun,
atau lahan yang rawan longsor. Turi tumbuh dengan cepat dan memiliki tajuk yang
cukup rindang. Ini menjadikannya ideal sebagai tanaman peneduh, terutama untuk
tanaman kopi, kakao, vanili, jahe atau kunyit, dengan naungan alami dari turi,
suhu lingkungan lebih stabil, tingkat evaporasi berkurang, dan tanaman utama
dapat tumbuh lebih optimal.
Tanaman Turi juga dapat sebagai bahan mulsa alami di Lahan
Pertanian Daun turi yang gugur atau ditebang dapat digunakan sebagai mulsa
untuk menjaga kelembapan tanah, menghambat pertumbuhan gulma, memperbaiki
kandungan bahan organik tanah secara bertahap. Penggunaan mulsa alami membantu
mengurangi ketergantungan pada mulsa plastik. Bunga turi yang berwarna merah
atau putih sangat menarik bagi lebah dan burung. Kehadiran polinator ini
membantu meningkatkan penyerbukan tanaman di sekitarnya, meningkatkan keanekaragaman
hayati di lahan pertanian, menjaga keseimbangan ekosistem. Turi adalah tanaman
cepat tumbuh, sehingga cocok ditanam di lahan kritis, lahan tidur, perbatasan
kebun. Dengan pertumbuhan yang agresif, turi dapat memulihkan lahan yang rusak
dan mempersiapkannya untuk budidaya berikutnya. Tanaman turi merupakan tanaman
multi¬manfaat yang sangat berguna dalam sistem pertanian berkelanjutan. Mulai
dari meningkatkan kesuburan tanah, menyediakan pakan ternak, hingga memperbaiki
ekosistem lahan. Dengan menanam turi, petani dapat mengurangi biaya produksi,
meningkatkan hasil panen, dan menjaga kesehatan lahan dalam jangka panjang.
Karakteristik tumbuh yang mudah dan cepat, tanaman turi adalah pilihan tepat
untuk dikembangkan dalam sistem pertanian berkelanjutan maupun penghijauan
lingkungan.