(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN TANAMAN JAGUNG DI SUBAK KALIUNTU, KELURAHAN BANYUASRI.

Admin distan | 21 Oktober 2022 | 599 kali

by. Shinta Istihsan, SP (Penyuluh Pertanian Wilayah binaan Kelurahan Banyuasri )


Diantara komponen teknologi produksi jagung, penggunaan varietas unggul mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas jagung, serta diimbangi dengan teknik budidaya jagung yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan. 


Untuk menghasilkan jagung yang berkualitas baik, diperlukan perawatan dan pemeliharaan tanaman setelah bibit ditanam, diantaranya pengairan, penjarangan, penyulaman, penyiangan, pembumbunan dan pemupukan.


Perawatan tanaman jagung sangat penting dilakukan untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Perawatan dan pemeliharaan ini mulai dilakukan, sejak tanaman jagung masih dalam fase bibit hingga mencapai dewasa. 


Pemupukan pertama diberikan pada saat tanaman belum ditanam. Pemberian pupuk dilakukan dengan menyebarkannya ke dalam alur yang dibuat dengan jarak sekitar 10 cm dari barisan tanam dengan kedalaman 10 cm. Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur 4 (empat) minggu.


Untuk jagung hibrida, takaran pupuk yang dipakai 300 kg Urea + 150 kg SP36 + 100 kg KCL + pupuk kandang.


Pengendalian hama dan penyakit selanjutnya tergantung dari intensitas serangan. Hama yang biasa menyerang tanaman jagung yaitu belalang, ulat tongkol, pengerek, ulat daun, ulat grayak, serta lalat bibit. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung adalah bulai, gosong, busuk batang dan lain-lain. Kerusakan yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit dapat menyebabkan kerusakan hingga kematian pada tanaman..


Pengendalian hama dan penyakit pada saat tanaman jagung hanya dilakukan pada saat tanam. Pengendalian hama dengan pemberian Curater 3G (17 kg/ha). Pengendalian penyakit dengan perlakuan benih 

(seed treatment), yaitu dengan pemberian saromil (3,5-5 g/kg).