Oleh : IGusti Ayu Maya Kurnia (Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab.Buleleng)
Pola
tanam merupakan suatu urutan tanam pada sebidang lahan dalam satu tahun,
termasuk didalamnya masa pengolahan tanah. Pola tanam merupakan bagian atau sub
sistem dari sistem budidaya tanaman, dari sistem budidaya tanaman ini dapat
dikembangkan satu atau lebih sistem pola tanam. Pola tanam diterapkan dengan
tujuan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan untuk menghindari resiko
kegagalan. Namun yang penting persyaratan tumbuh antara kedua tanaman atau
lebih terhadap lahan hendaklah mendekati kesamaan. Pola tanam di daerah tropis,
biasanya disusun selama satu tahun dengan memperhatikan curah hujan, terutama
pada daerah atau lahan yang sepenuhnya tergantung dari hujan. Maka pemilihan
jenis/varietas yang ditanam pun perlu disesuaikan dengan keadaan
air yang tersedia ataupun curah hujan.
Penanaman monokultur menyebabkan terbentuknya lingkungan pertanian yang tidak mantap. Buktinya tanah pertanian harus diolah, dipupuk dan disemprot dengan insektisida. Jika tidak, tanaman pertanian mudah terserang hama dan penyakit. Jika tanaman pertanian terserang hama, maka dalam waktu cepat hama itu akan menyerang wilayah yang luas. Petani tidak dapat panen karena tanamannya terserang hama. Kelebihan sistem ini yaitu teknis budidayanya relatif mudah karena tanaman yang ditanam maupun yang dipelihara hanya satu jenis. Di sisi lain, kelemahan sistem ini adalah tanaman relatif mudah terserang hama maupun penyakit.
Pola tanam terbagi dua yaitu pola tanam monokultur dan pola tanam polikultur. Pertanian monokultur adalah pertanian dengan menanam tanaman sejenis. Misalnya sawah ditanami padi saja, jagung saja, atau kedelai saja. Tujuan menanam secara monokultur adalah meningkatkan hasil pertanian. Pola tanam polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih baik. Pengetahuan mengenai pola tanam sangat perlu dalam konteks usaha tani padi gogo. Sebab dari pola usaha tani yang dilakukan, akan diperoleh informasi kapan produksi diperoleh.
Polikultur
berasal dari kata poli yang artinya banyak dan kultur artinya budaya.
Polikultur ialah pola pertanian dengan banyak jenis tanaman pada satu bidang
lahan yang terusun dan terencana dengan menerapkan aspek lingkungan yang lebih
baik. Dengan pemilihan tanaman yang tepat, sistem ini dapat memberikan beberapa
keuntungan, antara lain sebagai berikut : (1). Mengurangi serangan OPT (pemantauan populasi hama),
karena tanaman yang satu dapat mengurangi serangan OPT lainnya. Misalnya: bawang
daun dapat mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis karena mengeluarkan
bau allicin, (2). Menambah kesuburan tanah. Dengan
menanam kacang-kacangan- kandungan unsur N dalam tanah bertambah karena adanya
bakteri Rhizobium yang terdapat dalam bintil akar. Dengan menanam yang
mempunyai perakaran berbeda. Misalnya: tanaman berakar dangkal ditanam
berdampingan dengan tanaman berakar dalam, tanah disekitarnya akan lebih gembur, (3). Siklus hidup hama atau penyakit dapat terputus, karena
sistem ini dibarengi dengan rotasi tanaman dapat memutus siklus OPT, (4). Memperoleh hasil panen yang beragam. Penanaman lebih
dari satu jenis tanaman akan menghasilkan panen yang beragam, (5). Ini menguntungkan karena bila harga salah satu
komoditas rendah, dapat ditutup oleh harga komoditas lainnya
Sumber : Pengembangan Padi Gogo, Perspektif
Kebijakan dan Implementasi di Lapangan by Afrizal Malik (2017)