(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENYAKIT ASEM-ASEMAN DAN PENGEREK PADA PADI

Admin distan | 23 Mei 2025 | 177 kali


Oleh : Buda Resina/BPP KUBUTAMBAHAN

 

          Pada hari Jumat ,23 Mei 2025 telah dilaksanakan pengamatan padi varietas ciherang  disubak uma desa ( Ketut Sweta,gede Suanda Wibawa dan Sekitarnya) dengan umur 21 HST dan dilanjutkan pada hari Senin 26 Mei 2025 disubak Tambahan (Putu Pariasa) dengan varietas Ciherang 14 HSt.

          Kedua pertanaman padi yang ada disawah tersebut menunjukkan adanya gejala penyakit asem aseman yang terlihat pada bagian batang bawah dan perakarannya yang sakit dengan warna hitam kecoklatan dan ada juga OPT penggerek yang menyerang dengan ditemukannya larva dan kelompok telur penggerrek pada pertanaman padinya. Petugas OPT dan PPL wilbin telah melaksanakan pengamatan dan pemeriksaan pada kedua lahan dan sawah disekitarnya. Telah dilaksanakan pendampingan dengan pemberian edukasi cara penanggulangan tanaman padi yang telah terserang.

          Secara teoritis dan pengamatan lapangan penyakit yang dominan menyerang adalah asem aseman (Penyakit Fisiologis)

          Asem-aseman adalah penyakit pada tanaman padi yang ditandai dengan gejala daun menguning kemerahan, mulai dari ujung hingga ke pangkal, dan kemudian mengering. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan akar tanaman tampak berwarna coklat seperti karat. Penyebabnya adalah proses perombakan sisa-sisa jerami oleh mikroorganisme yang belum sempurna di tanah, yang dapat menyebabkan penurunan pH tanah menjadi asam. 

Gejala:

  1. Daun menguning kemerahan, dimulai dari ujung dan menjalar ke pangkal.
  2. Daun mengering dan pertumbuhannya terhambat.
  3. Akar berwarna coklat seperti karat, mudah mengelupas, dan sebagian membusuk.
  4. Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil. 

 

Faktor Penyebab:

5.   Proses perombakan sisa jerami oleh mikroorganisme yang belum selesai.

6.   Kondisi tanah dengan kandungan C-organik rendah, drainase buruk, dan genangan air.

 

Tingkat keasaman tanah yang tinggi.

Cara Mengatasi:

  1. Memperbaiki drainase lahan agar air tidak menggenang.
  2. Menunda waktu tanam hingga proses pelapukan sisa jerami selesai.
  3. Mengolah lahan dengan baik dan menambahkan pupuk organik (kompos/kohe).
  4. Menggunakan pupuk yang mengandung nutrisi yang cukup (N, P, K).
  5. Pengapuran untuk menetralisir keasaman tanah.(Calcium Nitrat)
  6. Memilih varietas padi yang tahan terhadap tanah masam.
  7. Menggunakan bahan perombak sisa jerami dengan mikroorganisme tangguh. ( EM4 atau Beka/ Dekomposer dll.