I
Wayan Sudiarta, S.P.
Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama
Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Busungbiu
BPP
Busungbiu kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan inovasi di tingkat
petani. Melalui sinergi antara Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT)
dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), sebuah terobosan kembali dilakukan
melalui kegiatan sosialisasi di Kelompok Tani Ternak (KTT) Anyar Sari, Desa
Sepang. Kegiatan ini dipandu oleh I Wayan Sudiarta, S.P. selaku POPT, bersama I
Gede Jaya Mahendra, S.P., M.P. sebagai PPL Desa Sepang.
Dalam
kegiatan tersebut, kedua narasumber memperkenalkan kombinasi teknik
pengendalian penyakit jamur pada tanaman kopi robusta. Metode pertama
memanfaatkan metabolit sekunder Trichoderma,
yang diaplikasikan dengan cara dikocor pada perakaran tanaman. Adapun dosis
yang digunakan adalah 10 ml per liter air untuk setiap tanaman kopi, sehingga
mampu meningkatkan ketahanan tanaman dan menekan pertumbuhan patogen di dalam
tanah.
Metode
pengendalian kedua menggunakan fungisida berbahan aktif sulfur yang diracik
sendiri oleh kelompok tani. Fungisida ini diaplikasikan dengan cara dioleskan
pada batang tanaman kopi menggunakan dosis 2 ml per liter air. Penggunaan
sulfur terbukti efektif menghambat perkembangan jamur pada bagian batang maupun
tunas tanaman.
Fungisida
sulfur buatan kelompok tani ini sebelumnya telah diuji coba di lahan kopi milik
Ketua Kelompok, I Nyoman Sunarya, dan hasilnya sangat menggembirakan karena
mampu menekan infeksi jamur secara signifikan.
Melalui
penggabungan dua teknik pengendalian ini, Petugas berharap petani kopi robusta
di Desa Sepang semakin mandiri, mampu mengatasi serangan penyakit secara tepat,
serta meningkatkan produktivitas kebun secara berkelanjutan. Inovasi ini
menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara POPT, PPL, dan kelompok tani dapat
melahirkan langkah-langkah efektif untuk kemajuan pertanian di wilayah
Busungbiu.
Pustaka
Wiyono, S., dkk. (2019). Kanker
batang: Penyakit baru pada kopi di Lampung. Jurnal Fitopatologi Indonesia,
15(1), 9–15. IPB Journal