Buah
Juwet (dalam bahasa inggris Java Plum atau Black plum) memiliki nama latin
Syzygium cumini. Pohon buah ini memiliki tinggi mencapai 10-20 m, berbatang
tebal, pertumbuhannya bengkok, dan bercabang banyak. Tangkai daun 1 – 3,5 cm
dengan helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur berbalik, panjang
daun 7-16 cm dan lebar 5-9 cm. Buah juwet merupakan buah buni, lonjong, panjang
2-3 cm, dengan buah muda berwarna hijau muda dan saat masak berwarna merah tua
keunguan.
Buah
satu ini sudah jarang ditemukan di sekitar kita, mungkin hanya bisa ditemukan
di hutan-hutan yang masih asli. Kelangkaan pohon ini mungkin dikarenakan
masyarakat lebih gemar memakan buah lain sehingga habitat pohon ini juga
tergeser akibat budidaya buah-buah popular saat ini.
Buah duwet ini memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan manusia. Contohnya yaitu sebagai sebagai penangkal radikal bebas, kaya akan vitamin C, peluruh kencing, anti mikrobia, anti bakteri, diabetes, dan anti HIV. Tidak hanya buahnya yang dimanfaatkan, daun, biji dan kulit batangnya juga bisa dimanfaatkan. Contohnya daun juwet ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pakan ulat sutra, kulit batangnya dapat menghasilkan zat penyamak dan dapat digunakan untuk mewarnai jala ikan.
Buah Juwet (dalam bahasa inggris Java Plum atau Black plum) memiliki nama latin Syzygium cumini. Pohon buah ini memiliki tinggi mencapai 10-20 m, berbatang tebal, pertumbuhannya bengkok, dan bercabang banyak. Tangkai daun 1 – 3,5 cm dengan helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur berbalik, panjang daun 7-16 cm dan lebar 5-9 cm. Buah juwet merupakan buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, dengan buah muda berwarna hijau muda dan saat masak berwarna merah tua keunguan.
Buah satu ini sudah jarang ditemukan di sekitar kita, mungkin hanya bisa ditemukan di hutan-hutan yang masih asli. Kelangkaan pohon ini mungkin dikarenakan masyarakat lebih gemar memakan buah lain sehingga habitat pohon ini juga tergeser akibat budidaya buah-buah popular saat ini.
Dengan
berbagai manfaat tersebut, sangat disayangkan tanaman ini tidak dipelihara atau
dibudidayakan dengan baik di Bali. Tanaman ini mungkin hanya dapat ditemukan
tumbuh liar di hutan-hutan tertentu dan sedikit yang menjual buahnya. Tidak
hanya buahnya, bagian lainnya juga tidak dimanfaatkan dengan baik. Daun juwet
ini juga berpotensi untuk dijadikan teh yang berpotensi sebagai anti diabetes.
Untuk melestarikan lagi buah ini kita harus kembali mencintai buah-buah lokal
dan juga perlu perhatian serta dukungan pemerintah, seperti hal nya di India
dimana juga terdapat pohon ini dan digalakkan oleh pemerintah setempat untuk dibudidayakan.