(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Juwet, Buah Legendaris yang Keberadaannya Kini Sangat Jarang Terlihat

Admin distan | 02 Februari 2023 | 26287 kali

            Indonesia Negara yang sangat kaya. Bukan dari finansialnya melainkan kekayaan adat, budaya dan terutama alamnya. Alam Indonesia banyak menyediakan berbagai macam hasilnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mungkin karena banyaknya itu lah, kita hanya membudidayakan tanaman-tanaman tertentu, dan hanya mengenal itu-itu saja. Di Bali ada yang namanya buah Juwet. Kalau dalam bahasa Jawa atau mungkin di Indonesia dikenal dengan nama Duwet atau Jamblang. Buah dengan rasa manis sepet-sepet masam dan membuat lidah berwarna ungu ini mungkin ada yang mengenalnya, tapi apakah mudah mencari buah ini?

Buah Juwet (dalam bahasa inggris Java Plum atau Black plum) memiliki nama latin Syzygium cumini. Pohon buah ini memiliki tinggi mencapai 10-20 m, berbatang tebal, pertumbuhannya bengkok, dan bercabang banyak. Tangkai daun 1 – 3,5 cm dengan helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur berbalik, panjang daun 7-16 cm dan lebar 5-9 cm. Buah juwet merupakan buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, dengan buah muda berwarna hijau muda dan saat masak berwarna merah tua keunguan.

Buah satu ini sudah jarang ditemukan di sekitar kita, mungkin hanya bisa ditemukan di hutan-hutan yang masih asli. Kelangkaan pohon ini mungkin dikarenakan masyarakat lebih gemar memakan buah lain sehingga habitat pohon ini juga tergeser akibat budidaya buah-buah popular saat ini.

Buah duwet ini memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan manusia. Contohnya yaitu sebagai sebagai penangkal radikal bebas, kaya akan vitamin C, peluruh kencing, anti mikrobia, anti bakteri, diabetes, dan anti HIV. Tidak hanya buahnya yang dimanfaatkan, daun, biji dan kulit batangnya juga bisa dimanfaatkan. Contohnya daun juwet ini dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pakan ulat sutra, kulit batangnya dapat menghasilkan zat penyamak dan dapat digunakan untuk mewarnai jala ikan. 


Buah Juwet (dalam bahasa inggris Java Plum atau Black plum) memiliki nama latin Syzygium cumini. Pohon buah ini memiliki tinggi mencapai 10-20 m, berbatang tebal, pertumbuhannya bengkok, dan bercabang banyak. Tangkai daun 1 – 3,5 cm dengan helaian daun lebar bulat memanjang atau bulat telur berbalik, panjang daun 7-16 cm dan lebar 5-9 cm. Buah juwet merupakan buah buni, lonjong, panjang 2-3 cm, dengan buah muda berwarna hijau muda dan saat masak berwarna merah tua keunguan.



Buah satu ini sudah jarang ditemukan di sekitar kita, mungkin hanya bisa ditemukan di hutan-hutan yang masih asli. Kelangkaan pohon ini mungkin dikarenakan masyarakat lebih gemar memakan buah lain sehingga habitat pohon ini juga tergeser akibat budidaya buah-buah popular saat ini.


Dengan berbagai manfaat tersebut, sangat disayangkan tanaman ini tidak dipelihara atau dibudidayakan dengan baik di Bali. Tanaman ini mungkin hanya dapat ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan tertentu dan sedikit yang menjual buahnya. Tidak hanya buahnya, bagian lainnya juga tidak dimanfaatkan dengan baik. Daun juwet ini juga berpotensi untuk dijadikan teh yang berpotensi sebagai anti diabetes. Untuk melestarikan lagi buah ini kita harus kembali mencintai buah-buah lokal dan juga perlu perhatian serta dukungan pemerintah, seperti hal nya di India dimana juga terdapat pohon ini dan digalakkan oleh pemerintah setempat untuk dibudidayakan.