Lalat buah merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh sebagian
besar petani di Indonesia, terutama petani buah-buahan. Selain menyerang
tanaman buah seperti jeruk, mangga dan jambu lalat buah juga menyerang cabai
dan tomat. Karena hama ini hanya menyerang pada bagian buah tanaman maka
disebut sebagai lalat buah. Secara sederhana yang merusak atau menyerang buah
adalah fase larva/belatung dari lalat buah yang diletakkan oleh lalat buah
betina sehingga larva dari lalat buah hidup dan memakan isi buah sehingga buah
menjadi busuk dan jatuh ke tanah, hingga akhirnya setelah jatuh ke tanah ulat
akan menjadi lalat buah dewasa kembali.
Memang ada beberapa buah yang tidak sampai jatuh namun buah yang terserang
lalat buah sudah rusak didalamnya dan tidak bisa dijual, sehingga sangat
merugikan petani.
Salah satu Teknik pengendalian lalat buah yang baik adalah dengan
memungut/ mengambi buah yang sudah terserang atau jatuh dengan tujuan agar
larva tidak berkembang menjadi lalat buah dewasa kembali. Buah yang sudah
diambil nantinya dapat di rendam pada wadah yang tertutup hingga nantinya juga
bisa dimanfaatkan kembali dijadikan pupuk organik. Selain pengendalian tersebut
harus juga dikombinasikan dengan pengendalian menggunakan perangkap lalat buah.
Pengendalian lalat buah tersebut juga sudah dipraktekkan pada PPHT (Penerapan
Pengendalian Hama Terpadu) Mangga di Subak Abian Sari Pertiwi Desa Bila.
Lalat buah tertarik dengan bau zat yang menyerupai bau lalat buah
betina. Zat tersebut adalah metil eugenol yang diproduksi secara sintesis untuk
dimanfaatkan untuk menangkap lalat buah jantan. Tujuan dari menangkap lalat
buah jantan adalah diharapkan dengan berkurangnya populasi lalat buah jantan dapat
mengurangi adanya perkawinan lalat jantan dengan betina, sehingga secara
alamiah populasi lalat buah dapat menurun dan dapat dikendalikan.
Untuk membuat perangkap lalat buah secara sederhana ada beberapa
alat dan bahan yang harus disiapkan, seperti :
1.
Botol bekas air mineral yang
bening (sebaiknya ukuran 600 ml atau lebih)
2.
Kapas
3.
Cutter / gunting
4.
Spet / suntikan
5.
Benang Kasur / kawat
6.
Metil eugenol
Kemudian Langkah kerja pembuatan perangkap lalat buah adalah sebagai
berikut :
1.
Botol air mineral di lubangi mengelilingi
botol sebanyak 4 lubang dengan menggunakan solder atau dupa kurang lebih
berdiameter 0,6 - 0,7 cm, diharapkan lubang ini mendadi tempat masuknya lalat
buah. Lubang tadi persis dibuat di tengah tengah botol.
2.
Selanjutnya kapas diikat dengan
benang kemudian dibasahi dengan metil eugenol. Basahi kapas dengan metil
eugenol kira kira 1-2 cc dengan spet / suntikan dan jangan sampai menetes dari
kapas.
3.
Buat satu lubang kecil seukuran
benang pada tutup botol untuk jalan keluar benang. Setelah benang dilewatkan
dari lubang pada tutup botol lalu tarik hingga kapas menggantung pada tengah
botol hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi. Setelah benang
dan kapas sudah sesuai dengan posisi eratkan tutup botol dan perangkap siap
dipasang.
Perangkap lalat buah dipasang dengan posisi menggantung kurang lebih
tinggi gantungan 2 – 3 m dari permukaan tanah. Satu perangkap memiliki radius
hingga 20 m dan idealnya terdapat 20-25 perangkap per hektarnya. Pada perangkap
lalat buah di botol juga bisa ditambahkan air sabun ataupun minyak goreng bekas
dengan tinggi kurang lebih 1 cm dari permukaan botol dengan tujuan agar lalat
buah yang menyentuh air tersebut tidak bisa terbang kembali lalu mati. Lalat
buah mulai aktif dipagi hari saat embun sudah mengering. Anda bisa melihat lalat
buah jantan akan mulai terperangkap dan jatuh dalam air sabun atau minyak
goreng bekas tersebut.