(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Alternatif Pengendalian Lalat Buah Ramah Lingkungan

Admin distan | 16 Januari 2023 | 1060 kali

BPP KUBUTAMBAHAN / I Wayan Rusman, S.P.


Lalat buah merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh sebagian besar petani di Indonesia, terutama petani buah-buahan. Selain menyerang tanaman buah seperti jeruk, mangga dan jambu lalat buah juga menyerang cabai dan tomat. Karena hama ini hanya menyerang pada bagian buah tanaman maka disebut sebagai lalat buah. Secara sederhana yang merusak atau menyerang buah adalah fase larva/belatung dari lalat buah yang diletakkan oleh lalat buah betina sehingga larva dari lalat buah hidup dan memakan isi buah sehingga buah menjadi busuk dan jatuh ke tanah, hingga akhirnya setelah jatuh ke tanah ulat akan menjadi lalat buah dewasa kembali.  Memang ada beberapa buah yang tidak sampai jatuh namun buah yang terserang lalat buah sudah rusak didalamnya dan tidak bisa dijual, sehingga sangat merugikan petani.

Salah satu Teknik pengendalian lalat buah yang baik adalah dengan memungut/ mengambi buah yang sudah terserang atau jatuh dengan tujuan agar larva tidak berkembang menjadi lalat buah dewasa kembali. Buah yang sudah diambil nantinya dapat di rendam pada wadah yang tertutup hingga nantinya juga bisa dimanfaatkan kembali dijadikan pupuk organik. Selain pengendalian tersebut harus juga dikombinasikan dengan pengendalian menggunakan perangkap lalat buah. Pengendalian lalat buah tersebut juga sudah dipraktekkan pada PPHT (Penerapan Pengendalian Hama Terpadu) Mangga di Subak Abian Sari Pertiwi Desa Bila.

Lalat buah tertarik dengan bau zat yang menyerupai bau lalat buah betina. Zat tersebut adalah metil eugenol yang diproduksi secara sintesis untuk dimanfaatkan untuk menangkap lalat buah jantan. Tujuan dari menangkap lalat buah jantan adalah diharapkan dengan berkurangnya populasi lalat buah jantan dapat mengurangi adanya perkawinan lalat jantan dengan betina, sehingga secara alamiah populasi lalat buah dapat menurun dan dapat dikendalikan.

Untuk membuat perangkap lalat buah secara sederhana ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan, seperti :

1.       Botol bekas air mineral yang bening (sebaiknya ukuran 600 ml atau lebih)

2.       Kapas

3.       Cutter / gunting

4.       Spet / suntikan

5.       Benang Kasur / kawat

6.       Metil eugenol

Kemudian Langkah kerja pembuatan perangkap lalat buah adalah sebagai berikut :

1.       Botol air mineral di lubangi mengelilingi botol sebanyak 4 lubang dengan menggunakan solder atau dupa kurang lebih berdiameter 0,6 - 0,7 cm, diharapkan lubang ini mendadi tempat masuknya lalat buah. Lubang tadi persis dibuat di tengah tengah botol.

2.       Selanjutnya kapas diikat dengan benang kemudian dibasahi dengan metil eugenol. Basahi kapas dengan metil eugenol kira kira 1-2 cc dengan spet / suntikan dan jangan sampai menetes dari kapas.

3.       Buat satu lubang kecil seukuran benang pada tutup botol untuk jalan keluar benang. Setelah benang dilewatkan dari lubang pada tutup botol lalu tarik hingga kapas menggantung pada tengah botol hampir sejajar dengan empat lubang kecil yang dibuat tadi. Setelah benang dan kapas sudah sesuai dengan posisi eratkan tutup botol dan perangkap siap dipasang.

Perangkap lalat buah dipasang dengan posisi menggantung kurang lebih tinggi gantungan 2 – 3 m dari permukaan tanah. Satu perangkap memiliki radius hingga 20 m dan idealnya terdapat 20-25 perangkap per hektarnya. Pada perangkap lalat buah di botol juga bisa ditambahkan air sabun ataupun minyak goreng bekas dengan tinggi kurang lebih 1 cm dari permukaan botol dengan tujuan agar lalat buah yang menyentuh air tersebut tidak bisa terbang kembali lalu mati. Lalat buah mulai aktif dipagi hari saat embun sudah mengering. Anda bisa melihat lalat buah jantan akan mulai terperangkap dan jatuh dalam air sabun atau minyak goreng bekas tersebut.