(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Penggerek Batang Padi Kuning dan Pengendaliannya

Admin distan | 19 September 2024 | 1154 kali

Oleh: Rosma Susiwaty Situmeang, S.P/POPT Ahli Pertama



Penggerek Batang adalah hama penting pada tanaman padi. Hama ini menyerang dan merusak tanaman padi pada semua fase pertumbuhan. Serangan saat persemaian atau fase vegetatif dikenal sebagai sundep, sedangkan serangan saat fase generatif biasa disebut sebagai beluk. Kehilangan hasil padi akibat serangan penggerek batang pada fase vegetatif tidak terlalu besar karena tanaman masih dapat membentuk anakan baru. Namun tetap ada pengurangan hasil karena anakan baru yang terbentuk lebih kecil dan menghasilkan malai yang lebih kecil juga. Gejala sundep sudah kelihatan sejak empat hari setelah larva masuk. Larva selalu keluar masuk batang tanaman sehingga satu ekor larva sampai menjadi ngengat dapat merusak 6-15 batang padi. Seekor ngengat betina penggerek dapat menghasilkan telur 170-260 butir/kelompok dan akan menetas menjadi larva pada 4-9 hari kemudian. Larva yang menetas berukuran maksimal 21 mm dan akan hidup di batang padi selama 19-31 hari.


Dalam mengendalikan hama penggerek batang padi harus berpedoman pada sistem Pengendalian Hama Terpadu, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya resistensi dan resurjensi hama serta kerusakan lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia yang tidak tepat. Adapun teknik pengendalian yang dapat dilakukan, sebagai berikut:



1.    Pengaturan pola tanam

Waktu tanam yang tepat merupakan cara yang efektif untuk menghindari serangan penggerek batang. Hindari penanaman padi pada bulan-bulan Desember-Januari, karena suhu, kelembaban dan curah hujan pada saat itu sangat cocok untuk perkembangan hama penggerek batang, sementara tanaman padi yang baru ditanam sangat sensitif terhadap hama tersebut. Pengaturan waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di tunggul tanaman padi. Penanaman padi tidak dianjurkan bertepatan dengan puncak penerbangan ngengat. Penanaman padi bisa dilakukan pada 15 hari setelah puncak penerbangan ngengat. Tanam serempak untuk menghindari sumber makanan bagi hama penggerek batang. Dalam satu hamparan kelompok tani batas waktu tanam awal dan akhir sebaiknya paling lama 15 hari.

2.    Penggunaan lampu perangkap

Pengendalian penggerek batang padi dapat dimulai sejak di persemaian sampai di pertanaman, dengan cara mengumpulkan kelompok telur. Namun, jika terlihat penerbangan imago/ngengat pada sore hari, pengendalian dilakukan dengan cara penangkapan dengan lampu perangkap pada malam harinya (lampu patromak/lampu lain yang dikombinasikan dengan pemasangan bak penampang yang telah di isi dengan minyak/detergen).

Fungsi lampu perangkap di lahan sawah adalah: (1) Hama yang tertangkap merupakan hasil monitoring dini terhadap jenis dan jumlah hama imigran yang datang di pertanaman untuk menentukan nilai ambang ekonomi. Bila pada lampu perangkap sudah tertangkap ngengat penggerek, maka harus segera dikendalikan 4 hari setelah ngengat tertangkap. (2) Pengamatan dengan lampu perangkap harus dilakukan setiap hari untuk membuat kurva bulanan sebagai dasar penetapan persemaian atau waktu tanam. Penetapan waktu persemaian ditentukan oleh puncak hama imigran yang tertangkap lampu perangkap. Persemaian dan penanaman padi hendaknya dilakukan 15 hari setelah puncak imigran.

3.    Pemanfaatan Parasioid

Kehidupan musuh alami penggerek batang padi putih tidak lepas dari parasit pengatur populasinya, sehingga terjadi biological balance. Oleh karena itu, setiap stadium penggerek mempunyai musuh alami yang berbeda. Pemanfaatan musuh alami parasitoid dengan melepas parasitoid telur seperti Trichogramma japonicum dengan dosis 20 pias/ha sejak awal pertanaman dapat membantu mengurangi serangan penggerek batang padi walau kecil.

4.    Pengendalian secara kimiawi

Pengendalian dengan insektisida segera dilakukan, jika > 10 % rumpun padi memperlihatkan gejala sundep atau beluk. Penggunaan insektisida butiran di persemaian dilakukan jika sekitar pertanaman ada lahan yang sedang atau menjelang panen pada satu hari sebelum tanam. Pada pertanaman, insektisida butiran diberikan terutama pada stadium vegetatif dan pada stadium generatif aplikasi dengan insektisida cair. Insektisida butiran yang direkomendasikan adalah yang mengandung bahan aktif klorantraniliprol, fipronil. Klorantraniliprol, aplikasinya dengan dosis 7,5 kg per hektar dapat ditabur bersama dengan pupuk pada umur 7-14 hst. Insektisida cair (semprot) yang direkomendasikan adalah yang berbahan aktif klorantraniliprol, fipronil, dimehipo dan bensultaf. Perlu diperhatikan, bahwa sebelum menggunakan produk pestisida, agar membaca dan memahami informasi yang tertera pada tabel yang ada di kemasan.

 

Sumber:


-    Amran, M. 2007. Penggerek Batang Padi Putih dan Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Sulawesi Tengah.

https://tanamanpangan.pertanian.go.id/detil-konten/iptek/231