Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan.
Bawang merah selama ini menjadi trade mark komoditi di Desa Bungkulan. Komoditi ini terus dikembangkan oleh para petani yang ada di Desa Bungkulan agar tetap keberadaanya.
Umumnya, petani di desa Bungkulan menanam bawang merah sistem tumpangsari dengan Talas. Di atas lahan seluas 1 ha ini, petani Desa Bungkulan bisa panen bawang tiap 60- 70 hari sekali. Selain bawang merah, petani juga masih bisa panen Talas setelah panen bawang.
Berikut ini beberapa kelebihan menanam dengan sistem tumpang sari:
* Memperoleh beberapa kali panen dengan jenis tanaman yang berbeda sehingga hasil produksi bisa maksimal dengan hanya memanfaatkan satu lahan sempit.
* Dilihat dari segi pengolahan lahan, pemupukan, perawatan serta tenaga sangat kecil karena dilakukan secara bersamaan sehingga dapat menekan biaya produksi
* Setiap tanaman memiliki harga jual yang berbeda sehingga keuntungan yang diperoleh juga maksimal dari setiap jenis tanaman
* Jika salah satu tanaman mengalami kerugian atau gagal panen makan jenis tanaman lain dapat menutupi kerugian
* Perawatan lahan atau pun tanaman bisa dilakukan secara berbarengan.
* Kita juga bisa memaksimalkan unsur hara yang terkandung di tanah membuat kedua tanamanbisa berkembang dengan baik serta menurunkan resiko tumbuhnya gulma tanaman..., (BPP Sawan)