Dalam upaya
mendukung pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, Subak Lanyahan Bila di
Desa Bila melaksanakan kegiatan pembuatan pestisida hayati Beauveria
bassiana. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 29 April 2025, dengan
pendampingan langsung dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dan Pengendali
Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari BPP Kubutambahan Dinas Pertanian
Kabupaten Buleleng.
Pembuatan Beauveria
bassiana dilakukan dengan metode fermentasi menggunakan media ekstrak
kentang gula (EKG), yang terdiri atas 8 kg kentang, 400 gram gula, dan 25 liter
air. Bahan-bahan tersebut dimasak, kemudian disaring dan diinokulasi dengan
isolat Beauveria bassiana yang diperoleh dari Balai Proteksi Tanaman
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHBun) Provinsi Bali. Fermentasi
dilakukan selama dua minggu menggunakan jeriken khusus yang disirkulasikan
dengan bantuan aerator dan larutan kalium permanganat untuk menjaga kualitas
udara dalam larutan.
Setelah proses
fermentasi selesai, larutan Beauveria bassiana siap digunakan sebagai
pestisida hayati dengan dosis aplikasi 10 ml per liter air. Penyemprotan ini
diharapkan dapat menekan populasi hama secara efektif tanpa merusak
keseimbangan lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari penguatan konsep
Pengendalian Hama Terpadu (PHT), yang mendorong petani untuk lebih mengutamakan
penggunaan Agens Pengendali Hayati (APH) dalam mengendalikan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT). Melalui kegiatan ini, diharapkan para petani semakin
termotivasi untuk menerapkan metode pertanian yang berwawasan lingkungan,
sekaligus meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan.