Penggerek batang padi adalah salah satu hama yang palig sering menyerang tanaman padi dengan intensitas serangan sampai 90%. Hama ini menyerang tanaman padi pada berbagai fase pertumbuhan mulai dari fase vegetatif sampai generatif. Gejala yang ditimbulkan dari serangan hama penggerek batang secara umum ada 2 jenis, yaitu sundep dan beluk.Untuk gejala sundep, serangan dimulai dengan larva ngengat merusak tanaman padi sebelum memasuki fase vegetatif dan gejalanya mulai terlihat ketika tanaman padi berumur 21 hari setelah pindah tanam. Selanjutnya setelah 1 minggu, larva ngengat akan bertelur dan meletakkannya pada batang tanaman padi, dan selang 4-5 hari telur akan menetas sekaligus merusak sistem pembuluh tanaman yang terdapat pada batang padi.
Dampak visualnya yaitu pucuk batang padi menjadi kering kekuningan serta mudah dicabut. Sedangkan untuk gejala beluk, serangannya terjadi pada fase generatif. Dampak serangan yang ditimbulkan menyebabkan bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan pada pembuluh batang padi. Kerugian hasil yang disebabkan oleh gejala beluk berkisar 1-3% dengan rata-rata 1,2%. Maka dari itu, upaya pengendalian OPT perlu dilakukan untuk mencegah kerugian akibat serangan penggerek batang. Untuk mencegah penyebaran penggerek batang agar tidak semakin meluas diberikan rekomendasi pengendalian yaitu pemungutan kelompok telur, pengaturan perairan, dan aplikasi pestisida sistemik efektif Untuk mengurangi dampak akibat serangan penggerek batang Senin, 13 Juli 2020 PPL Wilbin Sambangan menyerahkan bantuan Insektisida SIDATAN kepada petani yang ada di Subak Sambangan yang padinya terserang penggerek batang, penyerahan bantuan ini dihadiri oleh Kelian Subak beserta petani. Dengan bantuan ini diharapkan serangan penggerek batang di Subak Sambangan dapat berkurang sehingga produksi padi sesuai dengan yang diharapkan.
#BPP Sukasada