Oleh: I Kade Purnawirawan Putra, S.P
(Pengendali OPT Ahli Pertama pada Kecamatan Buleleng)
Tanam Benih Langsung (TABELA)
atau direct seeding adalah teknik menanam padi dengan cara menyebar
benih langsung ke lahan sawah, baik secara kering (gogo rancah) maupun basah
(tapak basah), tanpa melalui proses persemaian dan pindah tanam. Metode ini
semakin banyak diterapkan karena dianggap lebih efisien dibandingkan dengan
sistem tanam pindah (transplanting). Namun, metode ini juga memiliki
dampak terhadap produktivitas padi.
Dampak
Positif TABELA terhadap Produksi Padi
Hemat
Biaya dan Tenaga: Tidak perlu biaya persemaian dan tenaga kerja untuk pindah
tanam, Mengurangi kebutuhan tenaga kerja hingga 30–40%. Waktu Tanam Lebih
Singkat: Tanpa tahap persemaian ; waktu tanam lebih cepat, Tanaman bisa panen
lebih awal, cocok untuk sistem tanam ganda atau intensifikasi lahan.
Pertumbuhan Awal Lebih Cepat: Karena tidak mengalami stres pindah tanam, benih
tumbuh langsung di tempat tumbuhnya, Perakaran bisa lebih dalam dan menyebar
lebih luas, tergantung kondisi tanah.
Sistem
tanam padi tabela (tanam benih langsung) dapat memengaruhi bobot gabah, jumlah
anakan, dan keberadaan gulma.
Bobot
gabah: Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bobot gabah isi per rumpun padi
dengan menggunakan tabela pita tanam organik lebih tinggi dibandingkan tabela
biasa. Namun, hasil penelitian lain menunjukkan bahwa berat gabah tanaman padi
dengan sistem tabela lebih rendah dibandingkan sistem tanam konvensional.
Jumlah
anakan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah anakan pada sistem tabela
lebih sedikit dibandingkan sistem tanam konvensional., Keberadaan gulma
menyebabkan tanaman padi tidak dapat menyerap kebutuhan hara, air, dan nutrisi
secara maksimal.
Keberadaan
gulma: Sistem tanam yang berbeda dapat menyebabkan adanya gulma. Beberapa
penelitian telah dilakukan untuk mengevaluasi sistem tanam benih langsung dan
sistem tanam lainnya, seperti sistem konvensional dan SRI (System of Rice
Intensification).
Tantangan
TABELA terhadap Produksi Padi
Populasi
Tanaman Tidak Seragam: Sulit mengatur jarak tanam ; tanaman bisa tumbuh terlalu
rapat atau terlalu jarang, Persaingan antar tanaman bisa mengganggu
pertumbuhan. Serangan OPT Lebih Tinggi: Gulma tumbuh bersamaan dengan padi ;
mengganggu awal pertumbuhan, Keong mas, tikus, dan penyakit seperti hawar daun
lebih cepat berkembang. Tanaman Lebih Rentan Stres: TABELA sangat bergantung
pada kondisi air dan jenis tanah, Bila drainase tidak baik, benih bisa rusak
karena tergenang atau kekurangan oksigen.
Kesimpulan
Tanaman Benih Langsung (TABELA) memberi peluang
besar untuk efisiensi biaya, percepatan tanam, dan peningkatan indeks
pertanaman. Namun, agar produktivitas tetap tinggi, TABELA harus diimbangi
dengan pengelolaan lahan, pengendalian OPT, serta pemupukan dan irigasi yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arimbawa,
I Wayan Pasek, dan I Ketut Arsa Wijaya. 2015. Penanaman Padi Sawah (Oryza
sativa L.) dengan Sistem Tapin, Tabela, dan Tabelatot Ditinjau dari Aspek
Pertumbuhan Gulma. Universitas Udayana : Denpasar.
Magfiroh,
N. Iskandar, M. Lapanjang, & U. Made. 2017. Pengaruh jarak tanam terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) pada pola jarak tanam yang
berbeda dalam sistem tabela. e-J. Agrotekbis 5(2): 212-221.