(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Wereng Coklat pada Tanaman Padi

Admin distan | 08 September 2020 | 766 kali

Nilaprvata lugens (wereng coklat) menjadi salah satu hama utama tanaman padi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1970an. Ini merupakan konsekuensi dari penerapan sistem intensifikasi padi (varietas unggul, pemupukan N dosis tinggi, penerapan IP>200, dsb). Penggunaan pestisida yang melanggar kaidah-kaidah PHT (tepat jenis, tepat dosis, dan tepat waktu aplikasi) turut memicu ledakan wereng coklat. Tergantung pada tingkat kerusakan, serangan wereng coklat dapat meningkatkan kerugian hasil padi dari hanya beberapa kuintal gabah sampai puso. Selain itu WCk juga merupakan vektor penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

Dengan menghisap cairan dari dalam jaringan pengangkutan tanaman padi, WCk dapat menimbulkan kerusakan ringan sampai berat pada hampir semua fase tumbuh, sejak fase bibit, anakan, sampai fase masak susu.
Gejala ini dikenal dengan hopperburn. Dalam suatu hamparan, gejala hopperburn terlihat sebagai bentuk lingkaran, yang menunjukkan pola penyebaran WCk yang dimulai dari satu titik, kemudian menyebar ke segala arah dalam bentuk lingkaran. Dalam keadaan demikian, pipulasi WCk biasanya sudah sangat tinggi.

WCk dapat dikendalikan dengan varietas tahan. Penanaman padi dengan jarak tanam yang tidak terlalu rapat, pergiliran varietas dan insektisida juga efektif untuk mengendalikan hama ini.

#BPP Sukasada