Keberadaan vektor kutu putih sebagai penyebab penyakit embun jelaga pada pertanaman jeruk akan menimbulkan kerusakan pada daun tanaman jeruk yang berakibat pada jalur fotosintesis akan terhambat, sehingga tanaman jeruk akan menjadi terganggu dan lama-kelamaan akan mati.
Hal inilah yang terjadi pada pertanaman jeruk yang dimiliki oleh pak nyoman Tadi, petani jeruk di Desa Penuktukan Kec. Tejakula Buleleng, Bali.
Setelah diberitakan sebelumnya bahwa keberadaan penyakit dan hama ini sudah mencapai ambang batas, maka pada hari ini Senin, 13 Mei 2019 Petugas Pengamat Hama dan Penyakit wilayah Kec. Tejakula, Mantri Tani Kec. Tejakula dan PPL Desa Penuktukan mewakili Dinas Pertanian Kab. Buleleng menyerahkan bantuan obat guna menanggulangi keberadaan Penyakit dan hama ini.
Wawancara yang dilakukan pada petani diperoleh informasi bahwa keberadaan penyakit dan hama ini sudah mencapai ambang batas ekonomi dengan intesitas serangan sebesar 60% dan dianggap meresahkan petani maka pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian insektisida yaitu dengan tetap memperhatikan prinsip 5T yaitu tepat dosis, tepat cara, tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jenis.
Pada kesempatan kali ini juga dijelaskan bahwa pestisida yang diberikan yaitu jenis insektisida guna menanggulangi keberadaan vektor, dengan dosis yang dianjurkan 0,5ml/1lt.
Diharapkan dengan pemberian insektisida ini serangga vektor penyakit embun jelaga dapat diminimalisir sehingga tidak merugikan petani.
Pengamat hama dan penyakit wil. Kec. Tejakula juga berharap diberikannya insektisida dapat meminimalisir dampat kerusakan lingkungan dengan memperhatikan prinsip tersebut. Tindaklanjutnya, pengamatan akan tetap dilaksanakan secara signifikan guna melihat keberhasilan aplikasi dari insektisida tersebut.
(I Kade Purnawirawan Putra_POPT Kec. Tejakula)