mulai dari tingkat Desa sampai ke tingkat yang lebih berkompoten dalam menangani JAP. Penyakit JAP yang lebih dikenal dengan sebutan Jamur Akar Putih sudah semakin menggrogoti tanaman Cengkeh, yang mana Cengkeh merupakan Tanaman primadona bagi Petani di Kabupaten Buleleng. kehancuran Cengkeh akibat serangan JAP akan berdampak negatif terhadap penghasilan petani Cengkeh itu sendiri. Atas dasar itu hari ini Kamis, 12 Desember 2019 bidang Perkebunan di Dinas Pertanian Kab. Buleleng mengadakan pertemuan pada pelaku yang berhadapan dengan petani dilapangan yang dihadirkan diantaranya kehadiran PPL se Kabupaten Buleleng, para PL pendamping pengendali Organisme Pengganggu, jumlah yang hadir mencapai 45 orang. pertemuan berjalan dua arah , saling isi dan saling mendukung, pertemuan dipimpin langsung oleh Kabid Perkebunan yang didampingi oleh Kasi Perbenihan dan Perlindungan Perkebunan serta PPS Kabupaten Buleleng.
lebih lanjut Kabidbun menyampaikan upaya untuk mentuntaskan serangan JAP dengan 3 pola yaitu terstruktur, terkoreksi dan masif dengan melibatkan stekholder seperti Bumdes, Koperasi Desa atau Usaha Tani lain Desa di bawah kepimpinan Kepala Desa. wadah wadah tersebut diharapkan mampu bekerjasama dengan petani penyedia bahan organik sebagai bahan dasar pakan untuk memproduksi Jamur Musuh Alami JAP itu sendiri. sedangkan kasi Perlintan menyampaikan penanggulannya akan didukung dengan dibantuannya pohon cengkeh grafting jumlahnya disesuaikan dengan serangan JAP itu sendiri. jumlah serangan JAP di masing-masing Wilbin PPL per Kecamatan disampaikan oleh PPS Kabupaten, pendukung keberhasilan penanggulangan JAP bisa juga mulai menanam Empon2, pembuatan rorak, pengembalian daun cengkeh ke tanah akan lebih berhasil....
(Setiawan/Bidang Perkebunan)