(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Sosialisasi Pengolahan Limbah Cair Kopi  di Kelompok Tani Uptiti Sari, Dusun Nangka, Desa LemukihSosialisasi Pengolahan Limbah Cair Kopi  di Kelompok Tani Uptiti Sari, Dusun Nangka, Desa Lemukih.

Admin distan | 26 Juni 2019 | 130 kali

 

Pertemuan Sosialisasi Pengolahan Limbah Cair Kopi  di Kelompok Tani Uptiti Sari Dusun Nangka Desa Lemukih Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal, 26 Juni 2019 Peserta yang hadir Kepala Seksi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Perkebunan Dinas TPHBUN Provinsi Bali, beserta staf, Kepala Seksi Produksi Perkebunan Dinas Pertanian Kab. Buleleng beserta stafKoordinator  BPP Kec. Sawan, Pendamping Desa Organik Kab. Buleleng dan Pengurus dan anggota Kelompok Tani ( 25 orang ).
Dari hasil sosialisasi Pengolahan limbah yang ada Di Kab. Buleleng yaitu di 3 Desa Organik ( Desa Sekumpul, Desa Wanagiri & Desa Gesing ) yang sudah bersertifikat Desa Organik.- Pendataan CPCL tahun 2016 dan di SK kan sebagai Desa Organik tahun 2017 dengan jumlah anggota 25 orang.- Paket ternak yang diterima 6 ekor sapi ( 1 jantan, 5 betina ).

Tahun 2018 menerima alat / mesin pemecah kompos dan sudah beroperasi setahun sekali dengan produksi 3 ton /tahun.- Tahun 2018 perbenihan dan perlindungan tanaman perkebunan menerima bantuan : paket pengolahan limbah cair kopi.- Sertifikat organik diterbitkan oleh PT Indokom, sehingga permasalahannya  meliputi Pembuatan penampungan limbah cair belum selesai.- Ternak tidak berkembang, jumlahnya tetap setelah 3 tahun dipelihara.- Paket pengolahan pupuk organik hanya dimanfaatkan setahun sekali, alasannya produksi limbah kopi terbatas, sementara polusi udara sangat terganggu dengan adanya limbah tersebut.- Kegiatan kelompok sangat padat ( petik kopi ), sehingga kegiatan untuk berkempok kurang aktif, perlu adanya solusi untuk pemecahan permasalhannya yakni Kesepakatan antara kelompok dan pemerintah bahwa pembuatan penampungan limbah cair ( bak ) akan diserahkan tgl 10 Agustus 2019. Di upayakan dan akan di koordinatkan ke pusat agar ternak betina yang tdak berkembang akan diganti dengan ternak sapi jantan yang dipelihara untuk penggemukan.- Di upayakan pengolahan pupuk organik secara rutin, sehingga tidak menumpuk limbah kopinya.- Di upayakan pembinaan lebih intensif bagi kelompok tani, terutama untuk mencapai Desa Organik yang lebih maju. (Setiawan_Bidang Perkebunan)