Jumat, 12 April 2019 Bidang Tanaman Pangan melaksanakan Sosialisasi Kewaspadaan Serangan OPT tanaman pangan di BPP Kecamatan Sukasada. Rapat dihadiri oleh Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, POPT Kecamatan Sukasada, serta Kelian dan anggota Subak Kecamatan Sukasada.
Sosialisasi ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan peningkatan produksi pangan (padi) di Kecamatan Sukasada. Mengingat serangan OPT merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut, sehingga petani perlu melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian.
Keberhasilan pengendalian serangan OPT ditentukan oleh beberapa faktor, salah satu hal dasar yang harus diketahui adalah perbedaan serangan hama dan penyakit, setelah menegetahui jenis OPT yang menyerang baru dapat dilakukan pengendalian secara tepat sasaran. Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman, Bapak Putu Naya menyampaikan bahwa petani dapat membedakan serangan hama dan penyakit dengan cara pengamatan awal di lapangan, apabila serangan hama dapat dilihat secara langsung hama yang menyerang tanaman, sedangkan penyakit hanya dapat diamati dari gejala yang muncul di tanaman seperti layu, bercak daun, dan tanaman menjadi kuning. Untuk tindakan pengendalian dapat dilakukan dengan cara Spot Stop, apabila ada gejala serangan OPT yang muncul akan dibantu dengan pestisida, tetapi untuk mendapatkan bantuan tersebut apabila ada serangan petani harus aktif melaporkan ke POPT agar dapat dilakukan identifikasi dan tindakan pengendalian.
Serangan OPT yang sering muncul di Kecamatan Sukasada adalah wereng coklat, penggerek batang padi putih, tikus, keong mas, penyakit blast, kresek, dan tungro. Untuk mewaspadai serangan OPT tersebut harus dilakukan tindakan pencegahan dan pengendalian OPT secara terpadu, seperti sanitasi lahan dari sisa-sisa tanaman yang terkena penyakit, mengupayakan kondisi lingkungan agar tidak mendukung perkembangan OPT, dan menfaatkan musuh alami seperti predator, parasitoid, serta agen hayati. Penggunaan pestisida merupakan alternatif terakhir jika tindakan pengendalian yang lain sudah tidak mampu mengendalikan serangan OPT.
( BIDANGTANAMANPANGAN )