Sosialisasi Hasil Pertemuan MPIG Kopi Arabika Kintamani Tahun 2020 serta Kepengurusan MPIG Periode 2019-2024.
Pada hari Kamis, 12 November 2020 telah dilaksanakan Sosialisasi Hasil Pertemuan MPIG Kopi Arabika Kintamani Tahun 2020 serta Kepengurusan MPIG Periode 2019-2024 sekaligus mendata kembali keanggotaan MPIG di Ruang Pertemuan Kantor UPPT Kecamatan Sukasada, Desa Wabagiri, Kecamatan Sukasada. Pertemuan ini dihadiri oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Bidang Perkebunan, Kasi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan dan staf Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Staf Perbekel Desa Wanagiri, Koordinator BPP Kecamatan Sukasada, petugas lapangan UPPT Kecamatan Sukasada, PPL Wilbin Desa Wanagiri, Lemukih, Tambakan, Gobleg dan Pegayaman, serta pengurus Subak Abian yang berbudidaya kopi arabika di Kabupaten Buleleng. Pertemuan ini bertujuan untuk mensosialisan pertemuan MPIG Arabika dengan kepengurusan baru untuk perbaikan MPIG kopi arabika kintamani kedepannya.
Pertemuan ini dibuka oleh Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dengan menyampaikan beberapa hal sebagai berikut : Dengan terbentuknya kepengurusan baru MPIG kopi arabika kintamani diharapkan perkembangan MPIG kopi arabika kintamani semakin baik dan profesional untuk meningkatkan nilai tambah bagi anggotanya, karena selama ini anggota MPIG belum menerima manfaat terutama harga dan pemasaran kopi arabika. Pengurus MPIG yang baru sebagaimana kawasan pengembagan kopi arabika diharapkan bisa menginisiasi keanggotaan yang baru untuk perluasan pengembangan kopi arabika dan nilai jualnya serta dapat mendukung Desa Wanagiri menjadi kawasan Edu Eco Tourism dan merancang menjadi sub terminal agrobisnis Identifikasi Geografis (IG) kopi arabika kintamani di Kabupaten Buleleng dan bekerjasama dengan Bumdes untuk pasar kopi arabika. Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali menyampaikan bahwa : IG kopi arabika Kintamani adalah penting mengingat kopi arabika di Kabupaten Buleleng adalah merupakan komoditi perkebunan unggulan dimana dalam perjalannya pada Tahun 1999/2000 pernah mengalami harga jual paling rendah bahkan di bawah harga kopi robusta padahal kopi arabika pada umumnya mempunyai cita rasa yang lebih baik daripada kopi robusta.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai jual kopi arabika adalah meningkatkan kualitas hasil olahan dari kopi arabika melalui proses olah basah/ wet process sehingga karakter cita rasa dari kopi arabika bisa ditonjolkan. Disamping itu sejak tahun 2006 semua Subak Abian yang berbudidaya kopi arabika dilindungi dalam bentuk IG Kopi Arabika Kintamani Bali dengan dasar pemikiran memberikan jaminan mutu hasil olahan kopi sesuai standar dan meningkatkan harga jual kopi arabika. Peneliti yang membidani kelahiran MPIG Kopi Kintamani Pak Surip Mawardi menyusun kerangka perlindungan kopi arabika Kintamani melalui sertifikasi IG yang memiliki kekhasan diawali dengan varietas kopi arabika Lini S 795 yang sudah dilepas oleh Puslitkoka Jember yang dikembangkan hanya di Bali mempunyai cita rasa citrus yang menjadi cikal bakal kopi spesialty dengan 4 komponen penyusun yaitu 1. Varietas yang spesifik yaitu Lini S 795 2. Pengolahan yang spesifik dengan olah basah/WP 3. Dihasilkan dari wilayah yang spesifik IG (Badung, Buleleng dan Bangli) 4. Cita rasa kopi yang excelent. Dengan adanya sertifikasi IG Kopi Kintamani Bali yang telah terbentuk dapat meningkatkan nilai jual kopi arabika dan menciptakan segmen pasar karena kualitas kopi yang baik dan spesialty.
Kelompok yang tergabung dalam IG Kopi Arabika Kintamani boleh dan berhak memasang logo IG dalam kemasan kopi arabika yang dihasilkan petani dan akan didukung dengan pelatihan pengujian cita rasa kopi untuk mengetahui taste kopi yang dihasilkan serta bantuan penguatan modal kelompok kepada kelompok pengolah dengan kapasitas besar. Dengan adanya IG Kopi Arabika Kintamani Bali akan menjamin dan melindungi kualitas serta harga kopi arabika petani.
