Selasa,19 Mei 2020, Menghadiri Undangan Sosialisasi Budidaya Lalat Tentara Hitam (Black Soldier flay/BSF) di Kelompok Sari Luwih Mertajati desa Selat Kecamatan Sukasada yang dihadiri oleh perwakilan kelompok tani, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng yang diwakili Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan Propinsi Bali yg diwakili oleh UPTD Lab Bedulu / Peminpin kegiatan dan Koordinator BPP Kec. Sukssada PPL Wilbin setempat, Petugas pengamat hama penyakit kec. Sukasada, BPPT Provinsi Bali dengan materi yang disampaikan antara lain: siklus budidaya lalat tentara hitam yang di awali dengan pupa indukan : - siapkan larva yg telah menghitam yg diambil dari pembesaran utamakan yg telah hitam dan telah meninggalkan media.
Teknik memancing telur kalau tentara hitam di kandang :- isikan makanan pancingan di kandang dengan bubur fermentasi, sisa makanan dengan molsse M 11, dedak, sisa kopi, kosentrat dan bangkai lalat buat adonan spt bubur.- Gantung kayu tempat bertelur diatas media, lalu tempatkan di tempat teduh, agar tidak kena air/ kehujanan.- Panen telur dan hitung jumlah yang didapat tiap hari.- Cuci kayu yg telah diambil telurnya, keringkan dan susun kembali untuk dipergunakan hari berikutnya.Ruang Perawatan dan Pembesaran Larva (4 hari pengeraman, 5 hari larva, 12 s/d14 hari pembesaran)- Siapkan telur yg di panen,dikumpulkan tiap hari letakan pada saringan teh - Siapkan adonan pakan fermented halus pada vaksin diisi tipis ( 2 cm ).- Gantung saringan teh yg telah berisi terlur tadi.- Tunggu 100 jam ( 4 hari ) telur akan mulai menetas.Tujuan : pembudidayaan lalat tentara hitam adalah untuk nantinya sebagai pengurai sampah organik yg ada pada masing masing keluarga, yg secara otomatis mengurangi produksi sampah keluarga disamping itu guna menghindari terjadinya kerusakan lingkungan, menuju pertanian yang berkelanjutan Agriculture sustainable.
#Setiawan/Bidang Perkebunan