(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Sinergitas Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng dan Dinas Lingkungan Hidup dalam Pelatihan Pembuatan Eco Enzym

Admin distan | 03 Juli 2020 | 228 kali

Sosialisasi Pembuatan ECO-ENZYME bersama dengan Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dan Komunitas E-darling sekaligus Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme (EE) di Ruang Rapat Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. (3/7)

 
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng bersama dengan Sekretaris Dinas dan Seluruh Kabid Lingkup Pertanian, Koordinator dan Penyuluh Pertanian di Kabupaten. Dalam hal ini Kadis Pertanian Kabupaten Buleleng Ir. I Made Sumiarta menerangkan bahwa dengan adanya kolaborasi oleh Dinas Lingkungan Hidup agar dapat membantu Dinas Lingkungan Hidup untuk memproduksi produk organik yang sangat di dibutuhkan dikalangan petani, Karena kebanyakan dari petani Kita masih merekomendasikan Pupuknya itu dengan pupun an organik/pupuk kimia. Salah satu langkah awal agar petani bisa mempraktekan langsung dilapangan adalah dengan menciptakan demplot dari masing-masing kecamatan untuk menunjukan keberhasilan dari para petani dan akan mengembangkan pembuatan Eco-Enzyme ini keseluruh subak yang ada di Kabupaten Buleleng melalui Koordinator dan Penyuluh Pertanian di wilayah binaan pada masing-masing Kecamatan sebagai bentuk upaya penanganan dan pengelolaan sampah organik.
 
 
Pelatihan di Pandu oleh komunitas Edukasi Sadar Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dan Penyuluh Lingkungan serta Ketua Forum Eco enzym Buleleng. Dalam hal itu juga langsung dilakukan praktek pembuatan Eco enzym dari bahan sampah buah buahan.
 
Kegiatan Ini juga dihadiri Oleh Kabid Penaatan dan PKL, Narasumber dari pembuatan Eco-Enzyme, Tim Penyuluh dari Lingkungan Hidup.
Seluruh peserta sosialisasi juga dapat mempraktekkan langsung cara pembuatan Eco-Enzyme. Harapannya agar semakin banyak masyrakat yang mampu membuat sendiri Eco enzym sehingga secara langsung akan mengurangi sampah dan mengurangi penggunaan bahan anorganik sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan...
 
  1. Eco-Enzyme dikembangkan oleh Dr. Rosukan Poompanvong pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang melakukan penelitian selama 30 tahun.
  2. Eco-Enzyme adalah cairan serbaguna yang merupakan hasil fermentasi dari campuran gula, sisa buah/sayur dan air dengan perbandingan 1:3:10. Semua sisa buah/sayur dapat digunakan kecuali yang sudah dimasak, berlemak dan kering/keras. Semakin banyak jenis, semakin kaya hasil Eco-Enzyme. Jenis gula yang digunakan bisa molase cair, kering, gula aren, gula kelapa atau gula lontar. Air yang bisa digunakan adalah air sumur, aiar PAM (yang didiamkan selama minimal 24 jam (agar kaporit bisa diendapkan dan dipisahkan), air buangan AC.
  3. Wadah yang bisa digunakan sebaiknya yang memiliki tutup bermulut lebar dan berbahan plastik.
  4. Cara pembuatan:
  • Masukkan air ke dalam wadah
  • Masukkan gula sesuai takaran yaitu 10% dari berat air
  • Masukkan potongan sisa buah dan sayuran yaitu 30% dari berat air lalu aduk rata
  • Tutup rapat, beri label tanggal pembuatan dan tanggal panen.
  • Selama 1 minggu pertama, buka tutup wadah untuk membuang gas.
  • Aduk di hari ke-7
  • Aduk di hari ke-30 (kecuali jika ada Mama Enzyme)
  • Menunggu dan Amati (buka tutup hari ke-7 dan ke-30 dan amati apakah ada belatung atau apakah larutan berbau got). Jika ada brarti perlu penanganan lebih lanjut.
  1. Lama pembuatannya 3 bulan untuk di wilayah tropis dan 6 bulan untuk wilayah sub tropis. Hasil akhirnya adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar.
  2. Lokasi penyimpanan sebaiknya ditempat yang tidak terkena sinar matahari, memiliki sirkulasi udara yang baik, jauh dari sumber listrik untuk Wi-Fi, WC, tong sampah, tempat pembakaran, sampah dan bahan-bahan kimia.
  3. Hasil panen Eco-Enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik bertutup rapat dan disarankan menggunakan botol kecil untuk alasan kepraktisan dan penjagaan kualitas.
 
#pertanian - maju - mandiri - modern.
#Eco-Enzyme#E-darling