(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Rembug Tani Dalam Rangka Mengatasi Permasalahan Gugurnya Bunga Mangga Kelompok Tani Baluk Mandiri Buleleng

Admin distan | 14 September 2013 | 854 kali

Kelompok Tani Baluk Mandiri adalah salah satu kelompok tani hortikultura dengan komoditas tunggal mangga yang  memiliki areal pertanaman dengan luas areal lebih dari 60 Ha secara monokultur di kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng. Kelompok  tani tersebut yang berada pada ketinggian tempat antara 100 sampai 150 metr dpl dengan kondisi  iklim kering.


Umur pertanaman mangga antara 15 sampai 20 tahun. Musim berbunga tahun ini dapat dikatakan sangat baik, namun demikian bunga yang banyak itu nyaris tidak dapat dipertahankan karena terjadi keguguran. Hari jumat (13/7) pengurus kelompok melakukan kegiatanrembug untuk melakukan upaya penanggulangan permasalahan yang dihadapi, yaitu dengan mengundang Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Banjar, Penyuluh Pertanian bahkan Tokoh masyarakat yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.


Pimpinan BPP Banjar Made September memberikan beberapa penyebab terjadinya gagalnya pembuahan pada bunga mangga musim ini, akibat beberapa faktor diantaranya penggunaan pestisida yang  tidak tepat, baik dari segi dosis, waktu, dan cara aplikasi petisida yang harus dipertimbangkan sesuai dengan anjuran yang sesuai, apalagi bunga mangga sedang mengalami penyerbukan. Sedangkan Penyuluh Pertanian selaku pembina  wilayah binaannya menyampaikan faktor penyebab terjadinya kegagalan  persarian akibat kondisi tanaman yang kurang sehat, kurangnya penggunaan bahan organik tanah, adanya hujan yang bisa menggagalkan persarian juga, dan kurangnya air irigasi saat tanaman membutuhkan  pengairan.


Dari berbagai permasalahan yang dihadapi, anggota kelompok tani mulai sadar, bahwa pemeliharaan tanaman mangga memerlukan adanya ketelitian apalagi saat pase kritis tanaman, dengan demikian ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagi anggota kelompok. Pemakaian pestisida kimia yang berlebihan akan menimbulkan resurgensi dan resistensi bagi serangga hama itu disadari oleh Putu Raka selaku ketua Kelompok Tani.  Sebelum adanya arahan  mereka yakin dan percaya diri bahwa penyemprotan dengan bahan kimia akan menuntaskan semua kendala akibat adanya serangan hama, sedangkan hasil mangga semakin tahun mengalami penurunan bahkan obat pestisida dibiayai semakin tinggi.

Kelompok mulai menyadari bahwa kelestarian musuh alami perlu dipertimbangkan dan kesehatan lingkungan harus diperhatikan, baik alam maupun konsumen pemakai produksi dari kelompok Tani. Dalam kesempatan diskusi tokoh masyarakat Nyoman Sukarmen yang ikut berdiskusi menyarankan agar penggunaan pestisida  organik atau nabati diaplikasikan sebelum memakai kimia.

Liputan Gerbang Daerah oleh I NYOMAN SUDRANA,SP (Petugas Cyber Extension Distanak Buleleng)