Senin 22 April 2019, Bidang Tanaman Pangan mengadakan rapat sosialisasi kewaspadaan OPT di BPP Kecamatan Seririt. Rapat tersebut dihadiri oleh Petugas Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, PPL dan POPT Kecamatan Seririt, serta Kelian Subak dan anggota subak di Kecamatan seririt. Tujuan dari rapat tersebut adalah untuk meningkatkan kewaspadaan petani dalam mencegah dan mengendalikan serangan OPT untuk menjaga keamanan dan peningkatan produksi tanaman pangan (padi).
Dalam pengendalian OPT hal utama yang harus diketahui adalah jenis OPT yang menyerang. Apabila serangan hama dapat dilihat secara langsung organisme yang menyerang tanaman, seperti wereng dan penggerek batang. Sedangkan apabila serangan penyakit tidak dapat dilihat secara langsung tapi dapat diamati melalui gejala serangan yang muncul, seperti potong leher dan kresek. Setelah diketahui jenis OPT, baru bisa ditentukan pengendalian yang tepat sesuai dengan jenis serangannya, pihak dinas juga sudah menerapkan kebijakan spot stop untuk mencegah serangan OPT yang menyebar secara luas.
Petani menyampaikan OPT yang sering menyerang tanaman pangan (padi) di Kecamatan Seririt adalah tikus, penggerek batang, wereng coklat, blast, tungro, dan kresek. OPT tersebut harus diwaspadai dan dikendalikan secara tepat. Koordinator LPHP (Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit) Tangguwusia dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pengendalian OPT harus dilakukan secara terpadu, mulai dari sanitasi lahan yang baik, pemanfaatan musuh-musuh alami, dan budidaya tanaman sehat, petani juga harus secara rutin melakukan pengamatan untuk melihat dinamika populasi OPT. Apabila usaha-usaha pengendalian tersebut tidak berhasil maka dapat dilakukan pengendalian menggunakan pestisida kimia sintetis dengan cara 6 tepat, yaitu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat konsentrasi.
BIDANGTANAMANPANGAN