RAPAT KOORDINASI NASIONAL PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN 2020
Dilaksanakan di Audotorium Kantor Pusat Kementrian Pertanian pada tanggal 12 Desember 2019. Dilaksanakan di Audotorium Kantor Pusat Kementrian Pertanian pada tanggal 12 Desember 2019. Acara yang dengan panitia Dr Ir Abdul Basid Ms diisi dengan penandatangan MOU kerjasama antara Dirjend PSP kementrian Pertanian dengan Bank Mandiri untuk bantuan guna peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. MOU kerjasama antara lembaga industri primer n pertanian Selandia baru dengan balai karantina untuk penanganan fitosanitariSelain itu terdapat penandatangan nota kesepahaman antara menteri pertanian dengan jaksa Agung untuk tugas dan fungsi dan dengan BPS untuk harmonisasi data dan informasi statistik pertanian. Peserta adalah jajaran dari kejaksaan, jajaran kementrian pertanian, undangan kepala dinas provinsi dan kepala dinas kabupaten lingkup pertanian mencapai 1000 orang.Tujuan Rakornas 0. Review capaian pembangunan 2019, dan percepatan program 2020 0. Memacu produksi dan produktivitas 0. Swasembada pangan 0. Ekspansi pertanian dengan pemanfaatan lahan dan sumber2 air. Tema Rakornas “mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern”.
Dr Jonathan alsqin sebagai duta besar Selandia baru untuk Indonesia menyampaikan kerjasama untuk fitosanitari dengan Indonesia sangat membanggakan karena produk2 pertanian Indonesia yang berkualitas.
Kepala BPS Dr. Kecuk Suharyanto menyampaikan bahwa data sektor pertanian telah mulai bergabung di BPS dari tahun 1970, untuk itu selanjutnya kita akan lebih detail dan meningkatkan harmonisasi untuk data2 dari daerah.
Jaksa Agung Dr. Burhanudin padaPenandatanganan kerjasama menyampaikan akan lebih mendampingi untuk tugas dan fungsi masing2 kerja. Bidang perdata tata usaha negara, mendampingi kementrian pertanian dalam proses hukum legal asisten, legal audit, legal opinion. Disampaikan pula bahwa TP4D telah dibubarkan dan dikembalikan pada fungsinya. Kejaksaan akan ikut review pada aturan - aturan daerah yang tidak ramah terhadap investasi di bidang pertanian.
Bapak menteri pertanian Dr. Ir Sahrul Yasin Limpo menekankan, dalam membangun negeri khususnya pertanian Tidak boleh ada yang mundur .... hrs maju...Maju itu kita punya kemauan atau tekad Yg besar, ukuran majunya maka harus dihitung sehingga ukurannya jelas.Mandiri... kita punya potensi pertanian yang sangat besar, daerah iklim tropis dgn matahari dan sumber air berlimpah, dimana semua tanah dapat ditanami. Pertanian adalah kekuatan yang luar biasa, perlunya eksistensi utk menjadikan kehadiran negara di setiap hati rakyat. Perlunya kata mandiri untuk di maknai, dihitung dan dilakukan. Dan saat ini, bahwa yang paling tau potensi wilayah adalah daerah itu sendiri, maka diperlukan Kemandirian untuk suatu daerah atau wilayah. Jangan terlalu tergantung pada pusat. Modern : butuh IT Yg lebih baik, butuh teknoklogi artivicial. SDM harus mampu meningkatkan kualitas untuk dapat mengakses teknologi dan menyulutkannya pada masyarakat.Untuk ke depan Kostratani harus disukseskan. Kostratani ada di kecamatan. Beda Kostratani dengan kecamatan adalah kostratani akan membawa dan menggunakan siatem on line, dengan citra satelit dan teknologi artivicial modern. 5000 kostratani akan segera di wujudnya, sebagai awal akan direalisasikan untuk 700 Kostratani terlebih dulu Eko sistem harus tertata dari hulu ke hilir. Contohnya pabriknya fermentasi coklat di suatu daerah, jadi masrakat petani tidak boleh hanya menjual bijih coklat, perlunya kemampuan penyuluh untuk menghimpun masyarakat petani, kemudian mampu mengakses modal KUR. Tidak saatnya sekarang waktunya pusat memberikan bantuan, tetapi kepala daerah harus memberikan akses kredit KUR kepada masyarakat petani.
Khusus untuk Lahan baku sawah 2019 adalah 7.463.498 Ha, yang dihitung dengan metode kolektor arcGIS.Untuk data LP2B belum dapat merubah RT RW, bila merubah RTRW harus memalui kajian yang jelas dan persetujuan DPR dan bila dirubah harus diganti 3 kali lipat. Yang utama dari kostratani penting untuk menggunakan Lahan petani milenial...
(Edi.W/BidangPenyuluhan)
