Rabu, 8 Mei 2018 Bidang Tanaman Pangan mengadakan sosialisasi kewaspadaan terhadap OPT tanaman pangan yang dilaksanakan di BPP. Kecamatan Gerokgak. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan, BPSB Provinsi Bali, Koordinator BPP Gerokgak, dan 25 ketua/anggota kelompok tani di Kecamatan Gerokgak. Sosialisasi kewaspadaan OPT bertujuan untuk memaksimalkan keberhasilan pengendalian OPT untuk menjaga keamanan pangan dan peningkatan produksi.Bapak Putu Naya, SP. selaku Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman Pangan menyampaikan bahwa dalam pengendalian OPT petani pertama harus mengetahui perbedaan jenis OPT yang menyerang Tanaman, agar nantinya tindakan pengendalian dilakukan dengan tepat. Beliau menjelaskan perbedaan gejala serangan OPT seperti penggerek batang, walang sangit, wereng coklat, gayas dan anjing tanah. Untuk tindakan pengendalian ditekankan penggunaan lampu perangkap, pengumpulan kelompok telur penggerek dan agen pengendali hayati. Apabila usaha-usaha tersebut tidak dapat mengendalikan, maka dapat dilakukan pengendalian pestisida dengan prinsip 6 tepat (tepat jenis, tepat sasaran, tepat waktu, tepat cara, tepat dosis dan tepat konsentrasi.
Dalam kesempatan ini BPSB Provinsi Bali Bapak Ir. Nyoman Liper juga menjelaskan perbedaan jenis dan varietas padi baik dari karakteristik dan varietas-varietas yang tahan terhadap beberapa serangan OPT, karena pengendalian OPT dapat dilakukan sedini mungkin dengan cara pemilihan varietas tahan pada daerah-daerah yang endemis OPT tertentu.
( BidangTanamanPangan )