Penyuluh Pertanian yang lazim disebut PPL adalah para tenaga profesional yang berada di garda terdepan didalam memajukan sektor pertanian dalam arti luas. Peranannya sangat besar, mereka boleh dikatakan sebagai Dosen nya para petani. Karena apa pembangunan sektor pertanian akan selalu berkembang karena adanya penyuluh. Penyuluh yang kesehariannya selalu dekat dengan petani dilapangan. Oleh karena itu PPL harus ditingkatkan Pengetahuan dan sikap serta keterampilannya.
Hari Rabu, tgl.12 Aguatus 2020, bertempat di BPP. Sawan, PPL se WKBPP.Sawan,yang dikordinir oleh Koordinator BPP.Sawan, Ir.Dayu Made Dwi Wati, M.Pt, diberikan pengetahuan tentang Penanggulangan Jamur Akar Putih(JAP) yang menyerang tanaman cengkeh. Pengetahuan itu diisi oleh PP.Dinas Pertanian Kab.Buleleng,Ketut Sumantia, SP, selaku nara sumber.
Nara sumber memaparkan tentang penyakit jap yang menyerang cengkeh, dengan menggunakan metode penyuluhan timbal balik, sistem Power Point. Sehingga materi lebih jelas dan lebih bergairah diterima oleh para penyuluh.
Semua materi dijelaskan dengan sempurna, yang mana disebut dengan Micelium dan bagaimana ciri -ciri tanaman cengkeh yang terserang. Mulai dari pemahaman tentang penyebab penyakit jap cengkeh diberikan oleh nara sumber.
Diketahui Jamur akar putih di sebabkan oleh jamu Rigidoporus lignosus (Klotzsch). Penyebarannya melalui angin,hewan dan alat-alat pertanian seperti cangkul, sabit, sepatu lapangan yang jika dipakai pada tanaman cengkeh sakit, tanpa dibersihkan dengan air, riskan untuk menularkannya. Serta pupuk kandang kotoran ayam yang belum difermentasi selama satu bulan, sangat cepat menularkannya.
Tanaman cengkeh yang terserang mulai dari bibit sampai tanaman tua mudah tertular. Cara pencegahannya, dianjurkan dengan menanam empon-empon seperti jahe,kunyit, lengkuas ,kencur , di sela-sela tanaman cengkeh. sedangkan untuk pengobatannya menggunakan.
1.Kimiawi, yaitu menggunakan Hexa 50 ec dan Sallestol, dicampur dengan air 15 ml, kemudian pangkal akar dibongkar,sedalam 40 cm, lebar 40 cm,lanjut dikerok akar yg berwarna putih, aelanjutnya diolesi dengan campuran hexa, salestol tadi. Akar yg diolesi tadi ditutupi dengan serasah dan dibiarkan terbuka selama 2-3 bulan, hanya ditutupi serasah.
2. Setelah 3 bulan, serasah tadi dibuka lanjut diisi Tricoderma dengan dosis 200 -250 gr Tricoderma ditambah 20 kg pupuk kandang. lanjut ditimbun dengan serasah, jangan menggunakan tanah.Harus diingat kelembaban tricoderma harus dijaga dengan jalan memberikan air sperlunya.
3. Untuk keberhasilannya tiga bulan kemudian di cek pada akar yang diisi tricoderma, jika warna akar berubah menjadi merah, atau tidak ada lagi warna putih, itu tandanya berhasil. Pada daun muda juga dicek, jika terdapat pertumbuhan daun muda, itu tandanya berhasil. Barulah lobang tadi ditutup dengan tanah.
Keberhasilan penanggulangan jamur akar putih, harus diikuti pemupukan pada tanaman cengkeh, untuk mendapatkan bunga cengkeh yang baik.
Lanjut semua penyuluh diharapkan mengadakan pengamatan pada wilayah binaannya.Sehingga serangan jamur akar putih pada cengkeh bisa diminimalisir dengan baik.
#Ketut Sumantia,SP. (PP.Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng)