(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGUKURAN pH TANAH DI SUBAK DUKUH TEBEN DESA SUDAJI

Admin distan | 06 Maret 2020 | 323 kali

Tanah sangat berperan penting sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia. Dalam bidang pertanian, tanah juga tidak lepas hubungannya dengan kesuburan tanah agar didapatkan hasil panen yang maksimal. Pada setiap tanah memiliki kandungan unsur hara yang berbeda-beda. Banyak sedikitnya kandungan unsur hara pada tanah merupakan indikator tingkat kesuburan tanah tersebut. Kandungan unsur hara dan tingkat kesuburan tanah berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tingkat kesuburan tanaman itu sendiri tergantung pada kemampuan tanaman dalam menyerap unsur hara yang tersedia dalam tanah. Faktor penting yang mempengaruhi proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman adalah derajat keasaman tanah (pH tanah).

Jumat, 6/3/2020 telah dilakukan pengukuran pH tanah oleh PPL Wilbin Desa Sudaji di lahan milik salah satu petani di Subak Dukuh Teben Desa Sudaji. Pengukuran pH tanah ini menggunakan alat pengukur pH meter dengan cara mengukur pada 5 sampel/titik pada lahan. Hasil pengukuran didapatkan skala pH tanah rata-rata 6,5. Tanah dengan pH netral berada pada angka 6,5 hingga 7,8. Tingkat keasam-basaan ini merupakan pH ideal dengan kandungan senyawa organik, mikroorganisme, unsur hara dan mineral-mineral dalam kondisi yang optimal.

Dalam pertumbuhan tanaman reaksi tanah yang bagus adalah netral karena pada kondisi ini kebanyakan unsur hara mudah larut dalam air sehingga tanaman dapat dengan mudah menyerap unsur hara. Namun, tidak semua tanaman dapat tumbuh dan berkembang pada pH 7 tetapi bisa kurang atau lebih dari pH 7, dan tergantung dari jenis tanamannya.

pH tanah sangat penting karena larutan tanah mengandung unsur hara seperti Nitrogen (N), Kalium (K), dan Pospor (P) di mana tanaman membutuhkan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh, berkembang, dan bertahan terhadap penyakit.

Jika pH tanah meningkat hingga di atas 5,5, maka Nitrogen (dalam bentuk nitrat) menjadi tersedia bagi tanaman, Pospor akan tersedia bagi tanaman pada pH antara 6,0 hingga 7,0.

Jika tanah terlalu masam, tanaman tidak dapat memanfaatkan N, P, K dan zat hara lain yang mereka butuhkan. Pada tanah masam, tanaman mempunyai kemungkinan yang besar untuk teracuni logam berat yang pada akhirnya dapat mati karena keracunan tersebut. Apabila pH tanah terlalu asam, maka perlu diperbaiki dengan menambahkan kapur (CaCO3) pada tanah tersebut sehingga pH-nya mendekati netral. Jika tanah bersifat basa caranya sama dengan jenis tanah yang asam, tetapi tidak menggunakan kapur, melainkan menggunakan belerang.

 

(IndraGuna/BPP Sawan)