Pengendalian Gulma/dalam bahasa lokal Bali sering disebut "ngejukutin" biasanya mulai dilakukan ketika umur tanaman baru menginjak 19 hari, atau bahkan dalam kondisi padi sudah mulai masa primordia, hal ini sangat penting mengingat gulma adalah salah satu tumbuhan pengganggu yg tumbuh disekitar tanaman padi, secara teori akar tanaman gulma akan menyerap/mencuri nutrisi(pupuk) yg petani taburkan untuk padinya.
Selain itu Gulma tertentu juga akan mendatangkan cendawan2/vektor yg menyebabkan rusaknya tanaman padi yg akan petani rawat.
Melihat dari porsi dan ke Optimalan pemupukan tanaman padi , jika melakukan pengendalian gulma juga akan sangat maksimal karena tidak ada akar tanaman selain padi yang akan menyerap semua kandungan pupuk (NPK,ORGANIK dan Urea).
Subak Umajero sudah menerapkan sistem pengendalian Gulma sejak dahulu kala, karena petani sudah sangat sadar dan paham akan hasil panen gabah dari lahan yg tidak dibersihkan Gulma dan yang sudah dibersihkan gulma (jukutin).
Sumber foto : Subak Umajero,Desa Umajero, Kecamatan Busungbiu.
Penulis : (Harisca Rusmaedy/ BPP BUSUNGBIU)