Sapi Bali yang merupakan salah satu plasma nuftah yang dimiliki oleh Indonesia perlu diletarikan keberadaanyaapi . Salah satu faktor penghambat peningkatan populasi adalah adanya pemotongan sapi betina produktif akibat desaan untuk mencukupi permintaan, hal ini juga didukung situasi pasar yang menjadikan harga sapi betina lebih murah dari sapi jantan.
Akibat dari tingginya jumlah pemotongan sapi betina dikawtirkan terjadi penurunan populasi. untuk itu perlu dilakukan pengendalian pemotongan ternak sapi betina dengan pengawasan yang terus menerus agar pemotongan sapi betina lebih selektif hal ini didasari oleh Staatblad No.614 Pasal 1936 yang menjelaskan bahwa dilarang menyemblih atau menyuruh menyemblih ternak besar bertanduk (sapi atau kerbau) betina, didasari oleh adanya intruksi bersama antara menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian No. 18 tahun 1979 dan No. 05/Ins/Um/3/1979 tentang pencegahan dan larangan pemotongan ternak sapi/kerbau betina buntung dan atau sapi/kerbau betina bibit. Sapi bali betina pruduktif memiliki ciri - ciri warna bulu merah bata, bagian lutut kebawah,pantat, bulu telunga dan bibir kebawah berwarna putih, bulu ekor berwarna hitam, tidak ada kelainan warna seperti panjut, suku bang dan injin,tidak cacat dan tidak majir berdasarkan pemeriksaan eksplorasi rektal oleh dokter hewan. dari hasil pengawasan yang dilakukan saiyang akan dipotong sudah tua (diatas 8 tahun), majir dan mngalami kelainan warna...,
Widi/BidangPKH