Cuaca yang tidak menentu, terkadang cerah dibarengi angi kencang, sebaliknya terkadang hujan dibarengi kelembaban tinggi. Cuaca yang seperti itu merupakan faktor pendukung untuk berkembangnya dan menyebarnya Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT ). Tanaman yg riskan terhadap cuaca seperti itu yakni cengkeh. Cengkeh akan mudah terserang jamur, salah satunya adalah jamur akar putih, yang sudah disinyalir sangat tinggi menyerang tanaman cengkeh. Disinilah peran seorang Penyuluh sebagai pendamping para masyarakat tani yang bermukim di pedasaan. Masyarakat tani yang tergabung dalam kelompok tani, subak abian, kelompok wanita tani dsb, tanpa keberadaan seorang Penyuluh , maka keberadaan petani tidak kokoh dalam meningkatkan usahataninya.
Maka pendampingan seorang penyuluh, sangat dibutuhkan. Karena dengan seorang Penyuluh ditempatkan di tiap desa, niscaya akan mampu mendorong kemandirian petani itu sendiri, pqling tidak para petani ada tempat untuk bertanya, untuk minta petunjuk, untuk memberikan rumusan pada usahatani yang digelutinya.
Atas dasar itu Penyuluh Kabupaten (Ketut Sumantia,SP) yang didampingi oleh Penyuluh UPPT.Kintamani ( Dewa Made Putra, SP), memberikan praktik pembuatan APH (agensia Pengendali Hayati ), yang menggunakan insolat Tricoderma, dengan bahan dasar air dicampur gula aren atau air kelapa muda. Campuran tersebut di fermentasi atau digoyangkan dalam seminggu. Hasil dari fermentasi itulah yang nantinya akan digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengempur jamur akar putih yang menyerang cengkeh.
Diarahkan kepada semua yang hadir yg terdiri dari 4 klompok tani untuk melakukan :
1.Pembuatan APH-Pesnab dengan insolat Tricoderma.
2.Setiap kelompok menentukan 5 petani yg dipakai uji lapang.dan setiap petani memilih 5 pohon cengkeh untuk pengujian, dan 5 pohn tersebut diisi huruf A,B,C,D dan K. Setiap pohon dijui dengan memberikan perlakuan yang berbeda. Yaitu
Pohon A.untu perlakuan lengkap ,diberikan Tricoderma,pupuk organik,disemprot pesnab, dipangkal pohon dan di tajuk dipupuk organik.Di akar dan di batang di infus dg.pesnab.
Phon B. Hanya dipupuk organik APH dipangkal ditambah dengan infus MS Tricoderma di batang
Pohn.C. dipupuk organik APH di pangkal dan diinfus dg MS.Tricoderma di akar cengkeh.
MS (metabolit skunder) tricoderma tanpa campuran air( murni )
D.Phn D, perlakuan dengan spraying MS Tricoderma ditambah pupuk organik APH.
Dan Phn.K. sebagai pohon kontrol, yg perlakuannya tanpa apa2.
, Sebelum perlakuan harus dilakukan pengamatan untuk mengetahui scor serangan. Selanjutnya setelah perlakuan juga diamati keberhasilannya, brapakah scor yg didapat. Pengawalan itulah yang dilakukan oleh Penyuluh pendamping POPT.Cengkeh di Desa Mengening. Semoga berhasil..
( Kt.Sumantia,SP. Penyuluh Distan Kab.BLL )