Senin, 2 September 2019, kegiatan pengamatan padi di areal Subak Desa, Desa Alasangker, Kecamatan buleleng. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan tanaman padi yang dibudidayakan, serta mengetahui perkembangan tanaman padi dan mengantisipasi hama dan penyakit yang menyerang tanaman padi yang dibudidayakan.
Pada pengamatan ini ditemukan padi yang memasuki masa generatif, tanam padi pada gadu 1 ini terbilang tertunda, dikarenakan debit air irigasi yang kurang mencukupi, sehingga tanam padi mengalami keterlambatan tanam dan menunggu sampai air mencukupi untuk tahap penanaman. Pada pengamatan ini pula terdapat tanaman padi yang terserang hama penggerek batang padi. Penggerek batang padi adalah hama yang tergolong pengganggu utama.
Hama ini menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman mulai dari persemaian hingga menjelang panen. Pada tanaman padi fase vegetatif, larva memotong bagian tengah anakan menyebabkan pucuk layu, kering mati dan gejalanya disebut sundep. Gejala serangan pada fase generatif berupa malai muncul putih dan hampa yang biasa disebut dengan beluk.
Pada fase Generatif gejala serangan biasa disebut beluk, untuk mengatasi gejala beluk, adapun langkah-langkah sebagai berikut:
Lakukan pecabutan/pemusnahan tanaman yang menujukan gejala beluk, di harapkan dapat menekan intensitas serangan dan populasi larva yang akan menjadi ngengat.
Langkah pertama sebelum aplikasi pestisida adalah pengamatan petakan/lapangan, jika di temukan intensitas serangan/poulasi penggerek batang padi telah mencapai ambang pengendalian, biasanya menggunakan pestisida yang memiliki cara kerja sistemik. Penggunaan insektisida bisa menggunakan bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz atau fipronil.
https://8villages.com/full/petani/article/id/5a4dfead0687634e35c621df
(ARYA SAMAJ_BPP BULELENG)