Selasa, 3 Maret 2020 dilakukan pengamatan pada tanaman pepaya di lingkungan Subak Lapang Bedangin tanaman pepaya yang di amati yaitu pepaya varietas california yang berumur 6-7 bulan di lingkungan Subak Lapang Bedangin Desa Panji Kecamatan Sukasada, pada pengamatan ini diketahui jika tanaman pepaya terserang penyakit phythoptora.
Phythoptora adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan yang terbang bersama angin, aliran air hujan atau perantara peralatan yang digunakan oleh petani. Phythoptora menyebabkan busuk pada tanaman kecil ataupun tanaman berbuah.
Faktor Penyebab dari phythoptorayaitu:
1.Salah satu pemicu serangan busuk adalah lembab serta hujan dengan intensitas tinggi.
2. Phytophtora paling senang dengan kondisi basah dan hangat, dengan suhu sekitar 26ºC.
Gejala
Terlihat bercak coklat pada daun,batang,buah awalnya kecil kemudian membesar.
Pada bercak lama-kelamaan akan muncul bulu-bulu halus hitam putih.
Bercak menyebar ke akar hingga pucuk tanaman.
Daun bercak keciklatan dan mengering, bercak pada batang dan pada buah baik yang muda maupun tua karena akar busuk dan mematikan titik tumbuh tanaman.
Daun layu, membusuk kemudian rontok, menyebar dari daun bawah dan menjalar hingga atas melalui batang yang membusuk.
PENGENDALIAN
Pergiliran tanaman dapat dilakukan untuk mutus siklus penyakit yang masih tertahan di dalam tanah.
Pengapuran sebelum tanam dapat dilakukan untuk menaikkan pH tanah. Penyakit dapat cepat berkembang pada kondisi asam, sehingga dengan menaikkan pH dapat berguna untuk meminimalisir perkembangan cendawan atau penyakit lainnya.
Membuat saluran drainage atau meninggikan bedengan. Hal ini untuk mengurangi kelembaban tanah yang dapat meningkatkan perkembangan penyakit.
Penanggulangan serangan Phytophtora perlu dilakukan sejak dini. Upaya preventif dilakukan dengan penyemprotan fungisida secara periodik, tujuh hari sekali atau tiga hari sekali jika serangan tambah parah.
Tanaman yang terserang perlu dibabat habis dan dimusnahkan. Karena spora phytophthora bisa bertahan di dalam tanah dan mudah menyebar melalui angin dan air, maupun peralatan yang digunakan.
(RimaYanti/BPP Sukasada)