(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

PENGAMATAN OPT PENYAKIT TUNGRO DI SUBAK SAMBANGAN KECAMATAN SUKASADA

Admin distan | 11 Februari 2020 | 202 kali

Hari ini Selasa, 11 Pebruari 2020 bersama dengan Petugas POPT Kecamatan Sukasada dan PPL Wilbin Desa Sambangan telah melakukan kegiatan pengamatan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) di Subak Sambangan Desa Sambangan Kecamatan Sukasada. Melalui pengamatan ini terdapat penyakit tungro di lahan milik Bapak Gede Intaran.

Tungro merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi ganda dari 2 jenis virus yang berlainan. Kedua virus yang dimaksud adalah Rice Tungro Spherical Virus (RTSV) dan Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV). Penyakit ini bisa ditularkan oleh beberapa jenis hewan serangga, tetapi yang paling cepat menularkan dan menyebarkannya adalah spesies wereng hijau. Penyebaran tungro sangat dipengaruhi oleh populasi wereng hijau. Dengan kata lain, semakin padat dan luas populasi wereng hijau, maka semakin luas penyebaran penyakitnya. Jadi, penyakit tungro dan wereng hijau memang berkesinambungan.

Gejala penyakit tungro umumnya muncul kurang lebih seminggu setelah inokulasi, dimulai dari adanya diskolorasi kekuningan pada ujung daun muda, kemudian diikuti klorosis di antara vena daun. Tanaman yang sakit parah mempunyai anakan sedikit, pertumbuhan akar terhambat, sangat kerdil, dan menghasilkan panikel yang kecil dengan bulir-bulir gabah kosong. Gejala penyakit akan persisten pada varietas yang rentan, sedangkan pada varietas yang agak tahan gejala tidak berkembang pada daun muda dan ada kecenderungan sehat kembali. Gejala khas serangan Penyakit Tungro yaitu daun berwarna kuning orange (berbintik-bintik karat berwarna hitam) yang dimulai dari ujung daun selanjutnya berkembang ke bagian bawah.

Pengendalian bertujuan untuk mencegah dan meluasnya serangan serta menekan populasi wereng hijau yang menularkan penyakit. Mengingat banyaknya faktor yang berpengaruh pada terjadinya serangan dan intensitas serangan, serta untuk mencapai efektivitas dan efisiensi, upaya pengedalian harus dilakukan secara terpadu yang meliputi :
1. Waktu tanam tepat
2. Tanam serempak
3. Menanam varietas tahan
4. Memusnahkan (eradikasi) tanaman terserang
5. Pemupukan N yang tepat
6. Penggunaan pestisida efektif

 

(Padmaswari/BPP Sukasada)