Keberadaan penyakit CVPD merupakan hal yang sampai sekarang perlu diwaspadai bagi petani jeruk di Wilayah Kecamatan Tejakula. Hal ini disebabkan karena Kecamatan Tejakula merupakan daerah endemis persebaran Penyakit CVPD sejak tahun 1990an. Berbagai upaya pengendalian mulai dari pemberian bibit tahan dan penggunaan bahan kimia pun sudah diaplikasikan, namun belum juga mampu mengembalikan kejayaan jeruk keprok asli Tejakula ini. Pengamatan dan pencatatan oleh instansi terkaitpun sudah banyak dilakukan guna mengetahui sisa keberadaan penyakit CVPD pada pertanaman jeruk yang ada di lahan petani.
Pada hari ini Rabu 02 Oktober 2019 yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional dilaksanakan pengamatan keberadaan Penyakit CVPD di salah satu petani Jeruk Subak Uma Wangi Desa Les Kecamatan Tejakula Kab. Buleleng Bali dengan luas areal 1 Ha dengan Jumlah 50 pohon. Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan beberapa gejala sebagai berikut :
1. Gejala serangan muncul pada pucuk tanaman
2. Gejala klorosis pada daun
3. Gejala klorosis namun tulang daun masih berwarna hijau
Berdasarkan pengamatan gejala dan referensi bacaan dapat dikaitkan dan dicocokkan pada gejala penyakit CVPD, namun perlu dilaksanakan pengamatan intensif untuk mengetahui keberadaan vektor kutu Diaporina Citri sebagai pembawa penyakit CVPD.... (Purna_BPP TEJAKULA)