Jumat, 27 September 2019 dilaksanakan kegiatan pengamatan hama dan penyakit pada tanaman bawang merah di Subak Anyar Penglatan. Dari pengatan yang dilaksanakan petugas POPT Kecamatan Buleleng Nyoman Sudiarsa, S.P ditemukan bahwa tanaman bawang merah di Subak Anyar Penglatan terserang penyakit antraknosa. Penyakit antraknosa sendiri merupakan penyakit yang disebabkan oleh cendawan Coletotricum Gioesporiodes. Genjala penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya bercak putih pada daun bawang merah.
Pengendalian yang dapat dilakukan antara lain :
a). Mengolah tanah dengan baik, terencana dan benar. Menggunakan pupuk kandang plus trichoderma (Trichopukan) efektif mencegah beberapa jenis cendawan patogen.
b). Olah tanah dengan membuat bedengan berdrainase baik untuk mencegah genangan air hujan, terutama pada lahan datar atau sawah.
c). Usahakan menggunakan mulsa plastik jika budidaya bawang merah dilakukan dimusim hujan. Mulsa plastik berguna untuk menjaga kelembaban tanah tetap stabil serta mencegah tumbuhnya gulma.
d). Melakukan rotasi tanaman / pergantian tanaman. Tidak menanam bawang merah secara terus menerus dalam satu areal lahan yang sama tanpa diselingi dengan jenis tanaman lain.
e). Mengukur dan memperhatikan pH tanah sebelum bibit ditanam. pH ideal untuk tanaman bawang merah ada dikisaran 5,6 sampai 7,0. Jika pH dibawah 5,5 taburkan kapur dolomit dengan dosis sesuai dengan kebutuhan.
f). Menggunakan bibit bawang merah unggul yang tahan terhadap penyakit.
g). Menanam dengan jarak tanam yang teratur serta tidak terlalu rapat.
h). Menggunakan pupuk secara berimbang, pemberian pupuk Nitrogen yang berlebihan dapat menyebabkan tanaman menjadi rentan terserang berbagai penyakit..... (Marta_BPP Buleleng)