Bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober kelompok Tani Ternak Raja Banteng terus memproduksi pupuk organic yang diberi nama pupuk organic Raja Banteng, Produksi ditargetkan mencapai 350 ton pupuk siap jual. Saat ini ditiga gudang milik kelompok tani ternak sudah terproduksi sekurang-kurangnya 100 ton, dan diperkiraan akhir oktober target tersebut akan dapat direalisasi.
Ketut Ariawan selaku manager produksi pupuk, jumat, 31 Agustus penulis kunjungi dilokasi produksi pupuk di Banjar Asah Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Manager yang dipilih oleh anggota kelompok tani Raja Banteng adalah lulusan sekolah Menegah Pertama, dengan penuh antusias dan yakin bahwa produksi sesuai target tersebut dapat dikerjakan dengan melibatkan 6 orang tenaga kerja, dengan empat tenaga wanita dan dua orang tenaga laki-laki. Menurut pengakuannya, kelompok tani ternak Raja Banteng dua tahun yang lalu telah memasarkan 500 ton pupuk organic kelokasi subak abian di Kabupaten Buleleng, sedangkan tahun 2017 lalu hanya mampu memasarkan 200 ton pupuk saja akibat panen cengkeh kurang baik.
Pupuk Organik Raja Banteng memiliki kwalitas yang cukup baik, sesuai dengan hasil uji kandungan pupuk dari Universitas Udayana, sehingga produksi pupuk ini senantiasa berjalan dan dibutuhkan oleh petani khususnya petani cengkeh. Pupuk ini hanya diproduksi dari kotoran ternak sapi yang difermentasi tidak dicampur dengan bahan lain. Bahan baku didapat dari kelompok tani simantri yang telah bekerjasama dalam pengadaan bahan baku, sampai di Kecamatan Gerokgak. Fermentor yang digunakan sudah sesuai petunjuk Tim simantri, sehingga tidak diragukan lagi kwalitasnya.
Berbagai keuntungan yang diperoleh melalui informasi manager produksi, bahwa yang pertama dapat menampung tenaga kerja, dapat meningkatkan pendapatan petani dikelompok tani, dapat membantu program pemerintah tentang Bali organic, dapat memelihara tanah pertanian serta mampu ikut melestarikan lingkungan. Pada awalnya produksi hanya dipergunakan oleh anggota kelompok tani diwilayah Desa Kaliasem saja, namun demikian produksi yang cukup banyak kelompok memasarkan kepada petani yang membutuhkan diwilayah Buleleng, bahkan sampai ke kabupaten Jembrana. Apabila petani mengandalkan dengan penjualan ternak sapi saja, pendapatan petani tidak seberapa, sehingga perlu kreatifitas dari semua anggota untuk menjadikan barang yang tidak dimanfaatkan dijadikan uang. Bahkan Kelompok Tani Ternak Raja Banteng telah mampu menggunakan air mandi ternak sapi untuk menyiram tanaman buah naga dilokasi Kelompok Tani Raja Banteng. Bio urin dapat dijual dan bahkan telah memproduksi pupuk cair organic yang memanfaatkan bahan-bahan organic lain untuk meningkatkan kwalitasnya. Bagi para pembaca yang budiman jika memperoleh pupuk organic bisa langsung pesan di Kelompok Raja Banten, Kelompok siap mengantarkan kelokasi yang mebutuhkan. Saat ini Pupuk Organik Raja Banteng dijual dengan harga sampai dilokasi seribu rupiah perkilogeram, dan bila mengambil langsung digudang dipatok dengan harga tujuh ratus rupiah. (Pasek Made Sada Wedantara S.TP)