(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

 Panen Raya Tanaman Padi  dan Jagung Tahun 2020 di Kabupaten Buleleng

Admin distan | 15 Mei 2020 | 286 kali

Musim hujan (MH) yang biasanya sudah muncul di Kabupaten Buleleng dari bulan Desember 2019 memberikan berkah kepada petani untuk bertanam padi dan tanaman lainnya secara optimal. Faktanya musim tersebut semakin bergeser mundur, dan tahun ini di beberapa tempat seperti kecamatan Tejakula dan Gerokgak hujan baru mulai turun bulan Januari 2020. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap pertanaman di lapangan khususnya tanaman padi dan jagung yang merupakan bahan pokok masyarakat Buleleng. Realisasi tanam padi bulan Januari tahun 2020 hanya 50% dari bulan Januari tahun 2019, dan mundur ke bulan Pebruari sehingga akan mempengaruhi realisasi luas panen. Panen yang cukup luas akan dimulai bulan April dan puncak panen terjadi bulan Mei. Tahun 2019 puncak panen terjadi bulan April seluas 4.740 ha. Dari laporan luas tambah tanam yang dilaporkan setiap hari dan melihat umur dan pengamatan tanaman  padi di lapangan, puncak panen terjadi bulan Mei seluas 3.173 ha dan perkiraan produksi gabah kering giling sebesar 18.403 ton (prediksi produktivitas padi 5,8 ton gkg/ha sama seperti tahun lalu). Jumlah panen dari bulan Januari – April (Subround 1) seluas 4.919 ha, lebih rendah dari panen subround 1 tahun 2019 sebesar 7.341 ha. Panen subround 1 tahun 2020 akan bergeser ke subround 2 ( Mei- Agustus). Karena bergesernya luas panen ke subround berikutnya maka pada bulan Juni masih juga ada panen raya padi dan persediaan gabah/beras untuk kabupaten menjadi surplus dari kebutuhan komsumsi penduduk yang kurang lebih berjumlah 655.300 jiwa. Apabila asumsi prediksi produktivitas padi 5,8 ton/ha gkg, maka produksi gabah masih bisa memenuhi kebutuhan beras sampai bulan Juni, dari panen padi yang ditanam di bulan Pebruari dan Maret tahun 2020

Musim tanam (MT2) pada musim hujan masih dimanfaatkan oleh petani menanam padi dan sebagian tanaman lainnya, memanfaatkan air yang masih turun atau tersedia di penampungan dan di bendungan. Luas tambah tanam padi bulan Maret seluas 1.173 ha dan bulan Mei minggu kedua sudah mencapai 900 ha. Semoga hujan masih ada dan air bisa digunakan dan ditampung untuk melanjutkan pertumbuhan tanaman.

Produksi gabah tahun 2019 pada Subround 1 (Januari-April ) 44.082,29 ton gabah kering giling (GKG) dari hasil panen bersih padi seluas 7.134 ha dan Subround 2 (Mei-Agustus) menghasilkan gabah sebesar 40.187,99 ton dari hasil panen bersih padi seluas 7.282 ha. Tahun 2020 pada Subround 1 luas panen kotor padi hanya 4.919 ha, apabila produktivitas per ha masih sama dengan tahun lalu ataupun lebih meningkat, maka gabah yang dihasilkan akan lebih rendah, kurang lebih 30% dari subround tahun lalu karena bergeser ke subround 2, disamping juga juga karena luas baku lahan sawah yang semakin menurun setiap tahun. Tahun 2019 luas baku lahan sawah hasil digitasi dari kegiatan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) menjadi 9.047 ha. dari luas baku lahan sawah sebelumnya 9.457 ha (tahun 2018). Namum demikian Intensitas pertananaman /IP padi di Kabupaten Buleleng tahun 2019 meningkat menjadi 227% dibandingkan tahun 2018 sebesar 221%.

Luas panen jagung di Kabupaten Buleleng SR 1 sebanyak 4.577 ha lebih rendah dari tahun lalu seluas 5.504 ha. Hal ini disebabkan karena ada pengembangan tanaman  lain di kecamatan Gerokgak. Produksi jagung setiap tahun akan selalu menurun karena luas tanam  juga menurun. Tahun 2019 luas tanam 3.568 ha, menurun dari tahun lalu karena musim hujan yang bergeser ke bulan Januari 2020 seluas 3.679 ha. Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya bulan Januari penanaman jagung hanya 0-200 ha. Luas panen jagung SR 1 (Januari-April) sebesar 4.577 ha, lebih rendah dari tahun sebelumnya (tahun 2019) seluas 5.504 ha dengan produksi 17.612 ton. Hal ini disebabkan karena banyak tanaman jagung panen muda untuk sayur yaitu seluas 1.156 ha (Maret ) dan 539 ha (Pebruari). Dengan adanya penanaman jagung hibrida yang lebih luas (70%) dari jagung komposit dan lokal diharapkan produksi jagung tahun ini hasilnya lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Semoga pertanaman padi dan jagung di lapangan dengan dengan adanya pergeseran musim tahun 2020 dan situasi terkini, tidak sangat berpengaruh terhadap kegiatan pertanian, sehingga produktivitas  dan produksi pertanian masih dalam kondisi normal. Walaupun mungkin kendala seperti sarana prasarana agak sulit didapat demikian juga tenaga kerja.

 

 

Doc : Ir. Ni Putu Suastini, MSi/Penyuluh Pertanian Madya

Diteruskan Oleh : Nerlin/BidangTP