Sorgum merupakan salah satu komoditas potensial yang dapat dikembangkan mendukung program diversifikasi pangan dan energi di Indonesia. Optimalisasi pengembangan produksi sorgum harus terintegrasi mulai dari hulu sampai pengembangan industri hilir yang siap menampung hasil panen.
Tahun 2020, pemerintah membuat program pengembangan pangan alternatif lainnya berupa sorgum, dan Kabupaten Buleleng menjadi salah satu lokasi penerima kegiatan tersebut. Buleleng akan mengembangkan sorgum seluas 25 ha yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Gerokgak, Sukasada, dan Kubutambahan.
Selasa, 29 September 2020 dilaksanakan panen perdana sorgum di Tempek Dangin Margi, Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada yang menjadi salah satu lokasi pengembangan sorgum seluas 1 ha. Hasil panen ini akan melalui proses sertifikasi agar bisa menjadi benih yang selanjutnya akan ditanam di kecamatan lain terutama Kecamatan Gerokgak dan Kecamatan Kubutambahan. Hadir pada acara tersebut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng didampingi Kepala Bidang Tanaman Pangan, perwakilan Perusahaan Daerah Provinsi Bali, Ketua Koperasi Pangan Bali Utara, Perbekel Tegallinggah, Petugas BPP Kecamatan Sukasada, media serta anggota subak penerima kegiatan pengembangan sorgum.
Dalam laporannya, Kadis Pertanian, Ir. I Made Sumiarta menyampaikan bahwa potensi hasil sorgum cukup tinggi dengan mampu memberikan keuntungan lebih banyak jika dibanding dengan komoditas jagung sehingga layak untuk dikembangkan. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali pada kesempatan itu hadir dengan menggandeng Perusda Bali dengan harapan, hasil panen sorgum di Buleleng akan diambil oleh perusda untuk dikembangkan di beberapa tempat lainnya. Semua pihak terkait berharap agar Sorgum mampu menjadi pangan masa depan sebagai pangan alternatif lain selain padi dan jagung.
#Bidang TP