Bertempat di Aula Kantor Perbekel Desa Umejero, Jumat, 6/9/2019 dilaksanakan Monotoring Evaluasi dan Pembinaan Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Desa Umejero. Monev dihadiri oleh Kabid Perkebunan Distan Kab. Buleleng dan staf, Ka UPPT Busungniu, Koordinator BPP Busungbiu, PPL Wilbin, Plh Perbekel, Pengurus dan Pengawas LEM serta Kelian Subak Abian Wana Amertha dan Linggasana. Ketua LEM Desa Umejero Ir. Nengah Punia melaporkan bahwa LEM Umejero sudah memiliki Akte Notaris dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Saat ini anggata aktif yang sudah membayar simpanan pokok sebesar Rp. 1 juta per-orang sebanyak 21 orang. Calon Anggota yang sudah mengisi surat permohonan lagi 26 orang. Unit usaha yang dimiliki baru simpan pinjam. Kedepan diharapkan bisa dibentuk unit usaha lainnya seperti pengolahan pupuk organik trichoderma (putri).
Kabid Perkebunan Putu Oka Sastra, SP, MMA menekankan berkaitan dengan potensi perkebunan khususnya tanaman cengkeh yang terserang penyakit Jamur Akar Putih (JAP), diharapkan LEM bisa berperan dalam usaha pengadaan pupuk organik ber Agensia Hayati (ber APH) atau pupuk organik trichoderma. Sehingga petani dapat membeli dengan harga lebih murah dan program penanggulangan penyakit JAP dapat lebih cepat yaitu diharapkan tahun 2022 Kabupaten Buleleng mulai bebas dari penyakit JAP. Sedangkan Koordinator BPP Busungbiu I Wayan Budiasa, SP menekankan LEM yang sudah dibentuk dapat berkiprah lebih oftimal didalam mengangkat segala potensi ekonomi yang ada didesa, sehingga dapat lebih meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Mengingat Desa Umejero memiliki luas tanaman cengkeh 525,50 ha dengan produktivitas tahun 2018 sebesar 1.500 kg/ha.
Peluang ini jika bisa ditangkap oleh LEM, baik dari aspek on farm pengadaan pupuk organik trichoderma atau off farm penanganan hasil dan pemasaran satu pintu akan menjadikan geliat ekonomi yang baik bagi masyarakat desa. Memang seperti mimpi, tetapi dengan kerja keras dan semua pihak peduli dengan keberadaan LEM mudah-mudahan mimpi itu bisa terwujud kelak.
(Adm_BPP BUSUNGBIU)