Berbagai metode penyuluhan dikenal oleh setiap petugas lapangan dalam upaya untuk dapat mempercepat proses penyampaian informasi teknologipada bidang pertanian, termasuk juga penyampaian rencana awal dari kegiatan pemelintah, salah satunya adalah dengan menerapkan metode penyuluhan anjangsana, dimana dimana dalam sistem penyuluhan ini petugas melaksanakan kunjungan secara individu pada usaha atau tempat usaha tani dimana petani melaksanakan kegiatan.
Sampai saat ini metode ini masih sangat relevan dilaksanakan oleh petugas/ penyuluh. Jika menelisik lebih jauh, dengan semakin meningkatnya kebutuhan biaya hidup petani dan keluarganya sepertinya cukup sulit untuk bisa menerapkan metode penyuluhan pertemuan kelompok yang terlalu sering dalam artian diluar jadwal pertemuan kelompok itu sendiri, walaupun dengan metode ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak pada individu kelompok dalam waktu yang sama. Seperti yang tampak dalam gambar pada hari kamis, tanggal 06 Desember 2018 dimana penyuluh melaksanakan kewajibannya menyampaikan dan mendiskusikan kegiatan yang ada pada Dinas Pertanian Buleleng, dalam hal ini rencana pengembangan/ rehabilitasi kopi arabika pada 2 subak abian yang ada di Desa Madenan.
Tujuan :
Melalui metode penyuluhan Anjangsana, juga dapat digunakan sebagai salah satu langkah awal untuk mengadakan pendekatan dengan kelompok dalam penyampaian program pemerintah dikaitkan dengan kebutuhan petani, sehingga nantinya didapat sinegritas kegiatan yang benar-benar terencana, terarah dan terukur dengan baik.
(Red. Luh Restiayanti/ Bpp Tejakula)