(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Menanam Cabe Rawit di Subak  Yeh Lawas untuk mengoptimalkan Intensitas Pertanaman /IP lahan Sawah

Admin distan | 12 Mei 2020 | 301 kali

Subak Yeh Lawas yang ada di Sukasada mempunyai lahan sawah seluas 27 ha dengan anggota subak sebanyak 98 0rang. Seiring dengan perkembangan waktu dan kebutuhan lahan tahun 2019, terjadi alih fungsi lahan menjadi kaplingan atau perumahan, sehingga luas sawah hanya tersisa 24,41 ha. Luas lahan Ini merupakan hasil digitasi pengukuran lahan dari kegiatan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B tahun 2019. Dengan melihat jumlah anggota subak 98 orang, artinya kepemilikan/penggarapan  lahan hanya20 -50 are setiap orang. Kepemilikan lahan ini umum terjadi di seluruh Bali, sehingga sering disebut petani gurem. Intensitas Pertanaman padi ( IP) dalam setahun di bawah 200%. Tanam padi 100% hanya pada Musim tanam (MT 1) di musim penghujan (MH) dan tanam berikutnya (MT 2) ada yang bero  beberapa hektar, realisasi IP padi hanya 170%. Selanjutnya lahan akan bero sampai musim kemarau berikutnya. 

Secara umum produktivitas padi di kecamatan Sukasada tahun 2019 masih lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya rata rata 58,60 kw/ ha gabah kering giling, walaupun masih lebih rendah dari rata rata kabupaten sebesar 58,86 kw/ha gabah kering gilig (GKG), sedangkan luas panennya urutan ketiga setelah Sawan dan Buleleng. Hasil pengambilan ubinan yang dilakukan petugas data secara random pada Subround 1 bulan April dan Mei tahun 2020 di  kecamatan sukasada, rata rata hasil ubinan di subak tersebut sebesar 5,29 kg /ubinan, setara dengan produktivitas padi 84,64 kwintal/ha gabah kering panen (GKP) atau setara dengan produktivitas padi 71,57 kwintal/ha gabah kering giling (GKG). Dari informasi yang diberikan oleh kelian subak Yeh Lawas Ketut Pasek Sumada, selama ini sawah yang digarap seluas 0,50 ha, hanya mampu memproduksi beras sebanyak 1400 kg. Kalau dihitung menjadi gabah hasilnya 47,22 kwintal/ha (sudah termasuk potongan penyosohan).  Jadi produktivitas padi riil di lapangan yang didapat dengan mengabaikan susut /losses dan galengan, masih dibawah rata rata Kabupaten dan sample ubinan. Secara keseluruhan produksi gabah di Subak Yeh Lawas seluas 27 ha dengan rata rata produktivitas 71,57 kw/ha (hasil ubinan) menghasilkan gabah sebanyak 193,239 ton  GKG atau setara dengan hasil beras 126,78 ton beras. Padi lebih sering dijual secara tebasan dengan harga Rp 200.00 per are atau 20 juta per ha. Bila dipanen sendiri oleh petani bisa mendapat penghasilan kotor lebih dari 25 juta dengan asumsi produktivitas riil 47,22 kwintal/ha GKG ( setara dengan 55,84 kw/ha GKP xRp. 4500,= Rp.25.128.000 )

Hasil padi yang didapat setiap kali panen di Subak Yeh Lawas cukup bagus pada saat air irigasi mencukupi, sedangkan  penanaman padi di Subak Yeh Lawas tidak bisa optimal sampai 3 kali tanam bahkan hanya 2 kali dan ada sebagian 1 kali saja, menyebabkan petani harus berpikir untuk memilih komoditi lain yang cocok ditanam di lahan sawah dan menggunakan air tidak seperti tanaman padi. Adanya lahan yang bero akibat tidak tersedianya air karena musim kemarau atau semakin menurunnya debit air sampai di lahan sawah karena dimanfaatkan untuk yang lain, merubah keinginan petani untuk berusaha tani untuk mencoba menanam cabe rawit. Pengakuan kelian subak Yeh Lawas Ketut Pasek Sumada, menanam cabe rawit belum pernah dilakukakan di sawah, kalau di pekarangan memang selalu ada cabe rawit untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Saat ini karena anggota kelompok juga berkeinginan untuk mencoba budidaya tersebut maka disepakati menanam cabe sluas 3 ha, mudah-mudahan berhasil dan bisa memanfaatkan air yang ada , harapan beliau seperti itu

Dalam kesehariannya cabe rawit sangat dibutuhkan oleh semua orang sebagai bumbu dapur dan yang lainnya. Komoditas ini bisa menyebabkan inflansi sangat tinggi bila tidak tersedia cukup dan bisa mencapai harga Rp 5000/ kg bila persediaan lebih besar dari permintaan atau pada saat panen raya.Kata orang menanamlah cabe pada saat harganya murah, nanti akan ketemu harga mahal pada saat panen. Tahun ini pertanaman cabai rawit di Kabupaten Buleleng sudah mencapai 1200 ha, didominasi oleh kecamatan Gerokgak 1000 ha lebih, kecamatan Seririt. Kubutambahan dan Sukasada juga kecamatan Banjar, dan sudah  ada beberapa hektar tanaman cabe  sudah siap dipanen mulai bulan April, Mei dan Juni. Melalui bantuan APBN, subak Yeh Lawas mencoba untuk mengembangkan tanaman cabe rawit seluas 3 ha.        

Bantuan yang diberikan untuk mengembangkanc abe rawit berupa benih varietas Sigantung , pupuk agensia hayati yang mengandung Trichoderma sp, pupuk hayati cair, dan likat kunig ( lem yang tidak berbahaya untuk menangkap  serangga seperti lalat buah, wereng kutu, ngengat dll). Pupuk hayati cair yang mengandung rhizobium,sp  untuk menangkap nitogen udara  sebagai pupuk pelengkap cair. Dengan bantuan benih dan pupuk serta bahan bahan untuk mencegah serangan hama dan penyakit diharapkan petani mampu berproduksi  sehingga hasilnya optimal,

Sebelum dilakukan penanaman bibih cabe harus dideder dulu sampai umurnya 35 hari, baru bisa dipindahkan ke lapangan. Pende deran benih bisa menggunakan alat tray atau dideder dilapangan tergantung kepada keterampilan petani untuk menyiapkan benih yang bisa dipindah ke petanaman. Pendederan benih dilakukan di lapangan dengan mempersiapkan lahan seluas kurang lebih 0,5 are. Tahapan cara menyemai benih cabai rawit sebagai berikut :

  1. Benih direndam selama 6 jam. Setelah direndam bungkus pakai kain basah, kemudian disimpam selama 3 hari sampai benih berkecambah.
  2. Masukan benih yang sudah berkecambah satu persatu kedalam polybag atau tray atau nampan atau dideder di atas guludan/petakan yang sudah disiapkan, benih agak ditekan masuk sedikit saja ke tanah biar tertutup
  3. Semprotkan larutan pestisida agar benih tdk diserang semut maupun seranggga lain
  4. Beri penutup plastik atau plastik perak untuk mengurangi cahaya yang masuk sehinga benih dapat berkecambah dengan baik
  5. Sete;ah 3 hari angkat platik perak hitam, kemudian buatkan kubung dengan penutup plastik putih untuk mengurangi penguapan dan menjaga kelembaban udara sekitar tanaman
  6. Selama pemelihaaaran agar tanaman disiram dan sesekali disiram dengan pestisida
  7. Unur 7 hari benih cabe sudah bisa berdiri dengan tegak dan sudah berdaun 2
  8. Setelah benih berumur 30 -35 hari baru bisa dipindah ke pertanaman /lapangan

Saat kunjungan ke lapangan, benih cabe sudah berumur 5 hari dan sudah mulai muncul kecambah. Setiap hari sudah dilakukan penyiraman pada pendederan benih, baik yang di tray ataupun langsung di lapangan pada petak petak pendederan. Pada petak pendederan sudah diberikan kubung plastik putih untuk menjaga kelembaban. Pendederan pada tray saat ini tidak dikubung dengan plastik, semoga kelembaban bisa terjaga dengan dilakukan penyiraman pagi dan sore hari.

 

 

#Nerlin/BidangTP