African Swine Fever (ASF) adalah penyakit pada babi yang serius dan sangat menular. Penyakit yang disebabkan oleh virus ASF termasuk dalam genus Asfivirus, family Asfarviridae. Penyakit ini tergolong memiliki risiko kontak yang sangat tinggi (highly contagious), dimana virus ASF memiliki karakter virulensi yang tinggi dan dapat menyebabkan kematian hingga 100%. Virus ASF dapat menyebar sangat cepat dalam populasi babi melalui kontak langsung atau tidak langsung.
Oleh karena itu, BPP Sawan melalui dokter hewan drh. Nyoman Widiarnawan melaksanakan kegiatan KIE sebagai bentuk sosialisasi tentang bahaya penyakit ASF dengan menyasar peternak babi dan pemotong daging babi di desa Bebetin dan Sangsit (28/1/2020). Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ASF. Kegiatan tersebut berupa penjelasan umum tentang penyakit ASF, penyebab dan ciri-ciri babi yang terserang serta cara pencegahannya.
Penyakit ASF memiliki masa inkubasi 3 hingga 15 hari, dimana pada infeksi dengan titer tinggi periode masa inkubasi menjadi lebih pendek. ASF memiliki gejala klinis antara lain ; kematian tiba-tiba dengan sedikit gejala klinis, demam dengan suhu tinggi (>41°C), nafsu makan turun, lesu, sianosis, inkoordinasi gerakan, hemoragi pada kulit, muntah, diare berdarah dan abortus (terkait demam dengan suhu tinggi).
Sampai saat ini belum ada pengobatan dan juga vaksin untuk mencegah penyakit ASF pada babi. Namun, virus ini sangat mematikan pada babi jika tidak dicegah. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang disarankan adalah menjalankan biosekuriti yang baik di peternakan, agar babi yang lain tidak tertular, yaitu seperti berikut:
(Indra/BPP Sawan)