Kegiatan pada hari ini Selasa, 11 Juni 2019 adalah pengamatan Organisme Pengganggu Tanaman Padi yang berlokasi di Subak Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada. Kunjungan kali ini dilakukan oleh POPT Kecamatan Sukasda pada lahan sawah yang melakukan penanaman padi varietas Cigeulis yang pada saat ini sudah mencapai umur 34 hst. Dalam pengamatan ini terdapat hama penggerek batang, yang mana seperti yang di ketahui penggerek batang padi adalah hama yang tergolong pengganggu utama. Hama ini menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan tanaman mulai dari persemaian hingga mencapai panen. Pada tanaman padi fase vegetatif, larva memotong bagian tengah menyebabkan pucuk layu, kering mati dan gejalanya disebut sundep. Gejala serangan pada fase generatif berupa malai muncul putih dan hampa biasa disebut dengan beluk.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ini:
Fase Pratanam
Sanitasi Lingkungan .
Penyabitan tanaman padi serendah mungkin sampai permukaan tanah pada saat panen .
Penggenangan petakan dengan air setinggi 10-15 cm pada lahan bekas serangan selama 1 minggu .
Pengolahan tanah di percepat .
Lakukan penarikan penebaran benih, kurang dari 10 hari setelah puncak penggerek batang atau setelah pengolahan tanah selesai seluruhnya.
Fase persemaian
Lakukan pengelompokan persemaian.
Pengamatan secara berkala (mingguan) dan dilakukan pada kelompok di persemaian .
Jika terlihat perpindahan imago / ngengat batang penggerek pada hari sakit, lakukan penangkapan dengan lampu perangkap di malam hari (lampu patromak / lampu lain yang digabungkan dengan pemasangan bak penampang yang telah diisi oleh minyak / deterjen) .
Aplikasi insektisida karbofuran diduga terjadi serangan penggerek batang yang mengkhawatirkan di persemaian.
Musnahkan tanaman yang menujukan gejala sundep.
( BPP Sukasada_Padmaswari )