Pertemuan dilaksanakan di Balai Banjar Wita Jati Desa Selat Kec. Sukasada yang dihadiri oleh Petugas dari UPTD Lab Bedulu, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Propinsi Bali, UPPT Sukasada, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, dari BPP Sukasada, Perbekel Desa Selat serta dari anggota KT. Ternak Rare Angon dan KT. Sari Luwih Merta Jati. Kegiatan Pengendalian Hama Terpadu OPT cengkeh merupakan program dari Dinas TPHBUN Propinsi Bali, dimana untuk Kabupaten Buleleng bagian tengah dilaksanakan di Kecamatan Sukasada Desa Selat tepatnya di KT. Ternak Rare Angon 50 Ha dan KT. Sari Luwih Merta Jati seluas 50 Ha. Dari hasil observasi sebagian sudah terserang penyakit Jamur Akar Putih (JAP), dan bahkan ada beberapa tanaman cengkeh sampai mati karena sudah termasuk dalam kategori serangan berat. Berbagai upaya dilakukan dalam mengatasi berkembangnya penyakit JAP ini, diantaranya memberikan pengetahuan tentang organisme pengganggu tumbuhan yang mengakibatkan kerusakan, meningkatkan keterampilan petani cengkeh dalam pengendalian Penyakit JAP, tidak memungut daun cengkeh dan akhirnya mampu merubah sikap serta memperbaiki lingkungan. Petani diberikan pelatihan Pengaplikasian Mikro organisme lokal untuk memperbaiki sifat fisik biologi dan kimia tanah. Penggunaan pupuk organik secara berkelanjutan dengan irigasi yang cukup dapat menekan perkembangan JAP.
Dalam pertemuan tersebut dibahas pentingnya penanganan JAP secara terpadu, praktek pembuatan Metabolit Sekunder (MS) trichoderma sebagai bio pestisida. Selain dapat menekan perkembangan JAP, Metabolit sekunder juga bisa merangsang pertumbuhan daun dan bunga. Pada kesempatan ini juga diserahkan alat shaker, beras, jerigen, isolat tichoderma, untuk membuat MS trichoderma. Petani sangat antusias mengikuti pembinaan dan pelatihan tersebut, sehingga penyakit yang menyerang tanaman bisa ditanggulangi dan dapat menikmati hasil sesuai harapan.
( I Wayan Eka Mardana, SP._BidangPerkebunan )