Dalam kegiatan budidaya tanaman padi salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh petani adalah OPT (organisme pengganggu tumbuhan). Serangan OPT dapat mengancam keamanan produksi padi dan menyebabkan kerugian secara ekonomis apabila tidak dilaksanakan strategi pengendalian dengan tepat. Untuk itu diperlukan peran dan kerjasama yang baik antara Petugas POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan dan anggota subak/petani.
Selain peranan penting dari petugas POPT untuk mendampingi dan mengendalikan OPT, petani selaku pemilik lahan harus tetap secara intensif untuk melakukan pengamatan dan dengan cepat melaporkan apabila ada serangan OPT ke petugas POPT. Berdasarkan Laporan POPT dari 9 Kecamatan di Kabupaten Buleleng didapatkan data luas tambah serangan penggerek batang seluas 11,85 Ha dengan intensitas ringan, luas tambah serangan tikus 1,3 Ha dengan intensitas ringan, luas tambah serangan penyakit kresek 1 Ha dengan intensitas ringan, luas tambah serangan penyakit blast 2 Ha dengan intensitas sedang dan luas tambah serangan hama putih palsu seluas 2 Ha dengan intensitas ringan.
Untuk strategi pengendalian terhadap serangan OPT tersebut telah dilaksanakan beberapa pengendalian baik secara mekanik dan pengendalian dengan pestisida apabila diperlukan baik secara swadaya petani maupun bantuan dari pemerintah.
#Nerlin/BidangTP