(0362) 25090
distan@bulelengkab.go.id
Dinas Pertanian

Hasil Pengamatan Gejala Penyakit pada tanaman pisang milik petani tersebut yaitu :

Admin distan | 30 April 2019 | 409 kali

 

Selain permasalahan pemasaran, tantangan yang tak kalah penting dalam melaksanakan usaha tani tanaman pisang adalah serangan hama maupun penyakit. Untuk keberhasilan budidaya pisang, petani pisang perlu memperhatikan hama dan penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan bagi tanaman pisang. Salah satu Penyakit dalam budidaya pisang yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas produksi adalah penyakit layu fusarium. Nama lain dari layu fusarium adalah penyakit Panama yang disebabkan oleh cendawan atau jamur Fusarium oxysporum sehingga lebih dikenal sebagai penyakit layu fusarium. Penyakit ini sukar dikendalikan, mudah berpindah dan mampu bertahan di dalam tanah dalam jangka waktu yang cukup lama.
Penyakit inilah yang menimpa pertanaman pisang milik pak ketut Samiana di Desa Penuktukan Kec. Tejakula Kab. Buleleng.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada hari selasa, tanggal 30 April 2019 oleh POPT Dinas Pertanian Kab. Buleleng wilker Kec. Tejakula, ditemukan Gejala Penyakit pada tanaman pisang milik petani tersebut yaitu :

1. Daun tua berwana Kuning kehijauan. Dimulai dari pinggir daun berlanjut ke daun yang lebih muda. Daun paling muda yang baru membuka, adalah daun yang paling terakhir yang memperlihatka gejala.

2. Buah busuk dibagian dalam

Dari gejala yang diamati, dan setelah mencari berbagai referensi, dapat dikatakan bahwa gejala yanh diamati merupakan gejala penyakit layu fusarium.

Pengamatan juga dilakukan terhadapat intensitas serangan yaitu sejumlah 10% dengan luas waspada 400 rumpun. Oleh sebab itu, pihak pengamat memberikan solusi dengan 2 tahap yaitu
1. Tahap pengendalian secara mekanik dengan memotong dang membongkar tanaman yang terserang penyakit lalu membakarnya sehingga tidak terjadi penyebaran penyakit.
2. Pengendalian dan pencegahan menggunakan agensia hayati Tricoderma yaitu agensia musuh alami cendawan fusarium yang dapat menekan pertumbuhan cendawan tersebut.

Aplikasi agensia hayati dengan cara menaburkan pada tanaman yang belum terserang, dan menaburkan pada daerah tanaman yang terserang dan sudah dicabut dengan fungsi menekan pertumbuhun pada tanah bekas penyakit.

Dengan solusi yang diberikan, diharapkan petani mampu mengaplikasikannya guna menekan pertumbuhan dan kerusakan tanaman sehingga tidak akan menimbulkan kerugian.
Terimakasih

 


( I Kade Purnawirawan Putra, SP_BPPTejakula )