09/6/2020.
Penanganan panen dan pasca panen sangat penting pada komoditas tanaman padi karena dapat menentukan kuantitas dan kualitas gabah dan beras yang dihasilkan, kegiatan penanganan panen dan pasca panen meliputi beberapa tahap yaitu ;
- penentuan saat panen,
- pemanenan,
- penumpukan sementara di lahan sawah,
- pengumpulan padi di tempat perontokan,
- penundaan perontokan,
- perontokan,
- pengangkutan gabah ke rumah petani,
- pengeringan gabah,
- pengemasan dan penyimpanan gabah,
- penggilingan,
- pengemasan dan penyimpanan beras.
PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) padi sawah sangat memperhatikan proses penanganan panen dan pasca panen. Panen dan pasca panen harus ditangani secara baik dan benar karena penanganan panen dan pasca panen yang tidak baik dan benar dapat menyebabkan kehilangan hasil 4–18 %.
Subak Telaga yang berlokasi di Desa Telaga, Kec. Busungbiu akan segera melaksanakan panen padi varietas inpari dengan luasan kurang lebih 10ha yang terdiri dari 20 (orang) petani penggarap. Hamparan sawah yang merupakan lahan sawah tadah hujan, hanya dapat mengandalkan air hujan (musim hujan) dalam melaksanakan kegiatan penanaman maka dari itu pola tanam dan jadwal penanaman sangat diperhatikan agar kegagalan panen dapat dihindari sehingga hasil maksimum dapat diperoleh. Sedangkan dimusim kemarau, lahan sawah dibiarkan tidak diolah karena air sulit didapat atau tidak ada sama sekali.
Sebelum kegiatan panen berlangsung, nanti akan dilaksanakan pengubinan. Pengubinan merupakan istilah yang biasa digunakan oleh petugas pertanian maupun statistik untuk menghitung secara cepat dan sederhana hasil panen produk pertanian tidak hanya padi sawah, teknik ini paling umum digunakan untuk memperkirakan potensi hasil gabah dalam luasan 1 hamparan (1 ha). Salah satu fungsi kegiatan pengubinan adalah para petani bisa mengetahui perkiraan potensi hasil dari tanaman padi mereka, hal ini bermanfaat agar petani tidak diperdaya oleh sistem jual ijon yang hanya memperkirakan harga perluasan lahan yang ada.
#Wahyu/BPP BUSUNGBIU