Rabu 16 Oktober 2019
Hari ini telah berlangsung kegiatan Gerakan Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) terhadap Tanaman Bawang Merah di Subak Uma Desa, Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan.
Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah hewan atau tumbuhan baik berukuran mikro ataupun makro yang mengganggu, menghambat, bahkan mematikan tanaman yang dibudidayakan. Berdasarkan jenis seranganya OPT dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu hama, vektor penyakit, dan gulma.
Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Hama terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah insekta (serangga), moluska (bekicot, keong), rodenta (tikus), mamalia (babi), nematoda, dll. Serangan hama sangat terlihat dan dapat memberikan kerugian yang besar apabila terjadi secara massive. Namun serangan hama umumnya tidak memberikan efek menular, terkecuali apabila hama tersebut sebagai vektor suatu penyakit.
Vektor penyakit atau biasa disebut sebagai faktor pembawa penyakit adalah organisme yang memberikan gejala sakit, menurunkan imunitas, atau mengganggu metabolisme tanaman sehingga terjadi gejala abnormal pada sistem metabolisme tanaman tersebut. Beberapa penyakit masih dapat ditanggulangi dan tidak memberikan efek serius apabila imunitas tanaman dapat ditingkatkan atau varietas tersebut toleran terhadap penyakit yang menyerangnya. Namun terdapat pula penyakit yang memberikan efek serius pada tanaman dan bahkan menyebabkan kematian. Beberapa vektor penyakit tanaman adalah virus, bakteri, dan cendawan. Umumnya gejala penyakit memiliki efek menular yang sangat cepat dan sulit dibendung.
Gulma adalah tumbuhan liar yang tidak dikehendaki tumbuhnya dan bersifat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan. Gulma memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada pertumbuhan tanaman, meskipun biasanya tidak menimbulkan kematian. Gulma bisa disebut juga sebagai kompetitor penyerap nutrisi daerah perakaran tanaman. Apabila pertumbuhan gulma lebih cepat dibandingkan tanaman, maka sudah dapat dipastikan tanaman yang dibudidayakan akan mengalami pertumbuhan yang tidak optimal. Beberapa jenis gulma bahkan ada yang memberikan efek racun pada perakaran tanaman, seperti kandungan metabolit sekunder (cairan) pada akar alang-alang.
Dalam Gerakan Pengendealian OPT ini menggunakan Paenibacillus dan Bio PF. Pelakasanaan Gerakan Pengendalian OPT ini dilakukan berdasarkan pada hasil pengamatan di lapangan dan rekomendasi dari POPT (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman). Dengan adanya Gerakan Pengendalian ini diharpkan petanj mampu mengenal dan mengatasi organisme pengganggu tanaman khusunya terhadap tanaman Bawang Merah, agar nantinya tanaman dapat memproduksi dengan maksimal.... (Bidang Hortikultura)